Glamor & Rich - (1)

1.6K 50 8
                                    

"Woy Jarrel, lo apain sepatu Air Jordan silver shose gue?" Tanya Jax dengan nafas yang memburu, sudah kepalang emosi.

"Gak gue apa-apain, karena tadi sepatu lo menghalangi jalan gue, dengan baik hati gue bantu buangin aja kan, daripada lo repot-repot" Jawab Jarrel santai, sambil tiduran di sofa mewah keluaran terbaru dari brand ternama dan mahal.

"Lo tau gak harga nya berapa Jarrel" ujar Jax frustasi.

"Tau, cuma Rp. 891,2 juta kan? Lagian tinggal beli baru. Jangan kaya orang susah"

"Lo in-- eh, bener juga kata lo, yaudah deh nanti kalau gue gabut terus ke LA ingatin ya gue buat beli" Jax yang tadinya ingin marah, langsung luluh mendengar perkataan Jarrel yang ada bener nya juga.

"Oke" Jawab Jarrel sambil memainkan handphone nya.

Jax kemudian beranjak untuk membuang sepatu nya yang tadi tergeletak di luar ke dalam tong sampah. Setelah Jax membuang sepatu yang tadi di jinjing-jinjing nya, Jax ikut merebahkan diri di sofa yang berada depan Jarrel.

Jax sepatu nya lo buang gitu aja:(

Kini kedua anak kembar itu hanya diam dan fokus dengan handphone masing-masing.

Keluarga Agnibrata memang sangat terkenal akan kekayaan yang melimpah dan kehidupan super mewah nya.

Tapi dibalik itu semua kedua anak Agnibrata jarang sekali bertegur sapa, hanya dalam hal-hal tertentu mereka baru berbicara.

Terlalu sibuk dengan diri masing-masing.

"Tumben lo di rumah Jax? gak keluar, buat hambur-hamburin uang" Tanya Jarrel, meskipun agak sarkas tapi ya begitu lah cara komunikasi mereka.

"Males, lagi pengen di rumah aja. Lo juga tumben banget di rumah? Biasa nya jalan pulang aja lo gak ingat"

"Teman-teman gue lagi minggat keluar negeri"

"Gak ikut?" Tanya Jax penasaran.

"Enggak ah, bosan banget gue keluar negeri"

"Mami sama papi mana?" Tanya Jax ke arah Jarrel, karena dari pagi hanya Jarrel yang stay di luar kamar.

"Gak tau tuh, mami mungkin pergi sama ibu-ibu sosialita yang lain. Papi ya biasalah kerja" Jawab Jarrel seadanya.

"Hahahaha punya papi workaholic, punya mami lebih suka kumpul sama temen-temen nya, gue agak gimana gitu rasanya akhir-akhir ini" Curhat Jax kepada sang kakak.

"Tumben banget mikirin keluarga, habis liat keluarga harmonis yang mana?" Tanya Jarrel menanggapi.

"Ada tadi, keluarga yang biasanya ada di lampu merah yang di dekat sekolah itu, gue salut sih meski miskin gitu hidup nya mereka tetap sama-sama ya buat berjuang--"

"-- gak kaya kita, percuma aja kita kaya, kalau rasanya asing banget gak seperti keluarga pada umumnya " Jax berhenti bermain handphone nya dan berganti dengan menatap langit-langit rumahnya sambil menghela nafas.

"Ya mau gimana lagi, jalanin aja" Jawab Jarrel seadanya, Jarrel ini bisa dibilang dia sudah sangat pusing melihat keadaan keluarga nya ini.

Sedangkan Jax dia lebih sering memikirkan hal-hal ini, tapi dibalik itu Jax selalu menyembunyikan semua dengan cara menghambur
-hamburkan uang, melakukan kekacauan di sekolah, kebut-kebutan di jalan, balapan liar, memukul siapapun yang menyenggol meskipun orang itu tak sengaja, itu semua dia lakukan hanya untuk mendapatkan perhatian dari orang tua mereka.

"Bisa gak ya keluarga kita kumpul kayak gitu?" Tanya Jax entah pada siapa.

"Bisa kok, dalam mimpi lo" Jawab Jarrel seadanya.

Glamor And Rich || Lee Jeno • Eric Sohn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang