Glamor & Rich - (6)

400 37 7
                                    

Keadaan di rumah keluarga Agnibrata sangat kacau banyak barang-barang berserakan dimana-mana, mulai dari baju, sepatu, serta barang branded yang tergeletak begitu saja.

"Jax piano nya di jual dulu ya, kamu gak papa kan?" Tanya Rina sambil menatap Jax, setau Rina piano adalah benda kesayangan Jax.
Jax mengangguk dengan gerakan patah-patah, dia merasa sangat tidak rela untuk benda yang satu itu. Namun apa boleh buat?

Setelah membereskan dan menata barang-barang sesuai namanya, Jax dan Jarrel duduk terdiam di sofa yang berada di ruang tamu keluarga Agnibrata tersebut.

Tuan Adipratama turun diikuti oleh Rina di belakang nya, tapi sepertinya terjadi sedikit cekcok antara mereka.

"Pi kita harus tinggal dimana setelah ini, bahkan kita aja gak punya sepeserpun uang setelah ini" tanya Rina sambil memegang kepalanya yang terasa sangat pening.

"Kamu diam sebentar, semua teman-teman aku gak ada yang angkat telpon satupun" tuan Adipratama tak kalah pusing nya memikirkan akan dimana mereka tinggal nanti nya, semua aset, rumah, dan perusahaan nya disita, belum lagi dia harus membayar uang damai padahal dia saja tidak kenal dengan orang-orang itu.

"Kamu lama teman-teman aku juga gak ada yang angkat telpon satupun, aku gak mau tinggal di pinggiran"

"Kamu bisa diam. kerjaan mu itu cuma ngomong aja. Aku udah pusing jangan kamu bikin aku tambah pusing, ngerti gak sih kamu!!" Bentak tuan Adipratama kelepasan.

"Ya ini semua juga salah kamu, kamu terlalu bodoh percaya sama mereka. Kalau dari lama kamu pecat mereka kita gak bakal kayak gini, kamu yang bermasalah!!" Balas Rina tak terima.

"Oh salah aku? Semua terjadi karena aku, kalau aku bodoh kamu gak akan pernah ngerasain hidup enak kayak sekarang. Kamu bisa nya nyalahin doang, kamu aja gak bisa bantu apa-apa!!"

"JUSTRU KARENA KAMU AKU NGERASAIN HIDUP KAYAK GINI, HARUSNYA AKU DULU NOLAK DI JODOHIN SAMA KAMU!!" Teriak Rina.

"KAMU KIRA AKU GAK NYESAL DI JODOHIN SAMA WANITA YANG HOBI FOYA-FOYA DAN GAK PERNAH NGURUSIN SUAMI SAMA ANAK-ANAK DI RUMAH KAYAK KAMU!!"

Jarrel dengan sigap langsung menarik Jax untuk pergi dari sana, mau bagaimana pun Jax masih kecil meskipun kadang tingkah nya sudah tak terselamatkan, bagi Jarrel Jax tetap adik kecilnya.

Meskipun jarang berkomunikasi dan terkesan tidak peduli, Jarrel selalu mengawasi Jax dari jauh, dia tau adik nya itu kehilangan arah karena kurang nya kasih sayang dari kedua orang tua mereka dan juga dirinya.

Dia cuma takut kalau adik nya itu terjerumus ke dalam hal-hal buruk.

Jarrel membawa Jax ke taman yang berada di samping rumah mereka. Kedua anak kembar itu duduk di sebuah kursi yang menghadap langsung kearah barat.

Hari sudah menunjukkan pukul 18.00 sore, waktunya matahari pergi untuk beristirahat sebelum memulai aktivitas nya di esokan hari.

"Pasti ending nya selalu sama ya, setiap orang yang berada kalau ada masalah terus jatuh miskin pasti selalu berantem"

"ya seperti itu lah, masih sama-sama gak terima dan terlalu kaget karena dari awal pun kehidupan keduanya udah bergelimang harta "

"Gak usah terlalu di pikirin, mami sama papi masih sama-sama kalut, mereka masih terlalu kaget jadi biarin aja tenang dulu, nanti juga baikan sendiri"

"Gue gak papa kok, tapi gimana kehidupan kita nanti nya? Sementara kita biasanya hidup dengan penuh kemewahan dan selalu punya orang-orang yang bantu kita"

"........ gue gak kebayang gimana kehidupan kita setelah ini" lirih Jax.

"Kita pasti bisa, kita gak boleh terpuruk terus sama keadaan ini. Mungkin ini saat nya kita berjuang lebih keras dari biasanya"

Glamor And Rich || Lee Jeno • Eric Sohn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang