Glamor & Rich - (24)

297 36 15
                                    

"Saya akan bertanggungjawab sama semua biaya rumah sakit Andika,"

Semua orang yang berada di dalam ruangan itu langsung menoleh menuju sumber suara, yang merupakan sosok seorang laki-laki berjas dan masih terlihat muda.

"Kak Ka-kavin," ucap Jax terkejut melihat orang yang selama ini mereka cari berdiri di hadapannya.

"Hi boy, how are you?" Ucap sosok yang di panggil Kavin tersebut dengan senyum manis nya.

Sedangkan Jax terdiam kikuk menatap kaget sosok yang saat ini berdiri di depan pintu masuk ruangan kepala sekolah nya. Dirinya benar-benar tidak percaya dengan apa yang di lihat nya saat ini, terasa seperti sebuah mimpi melihat orang yang selama ini tidak di ketahui keberadaan nya berdiri di depan dirinya.

"Maaf tuan anda siapa ya, tidak sopan sekali masuk sembarangan," ucap sang kepala sekolah.

Kavin hanya tersenyum kecil menanggapi nya, kemudian menduduk diri di samping Jax yang masih terdiam menatap ke arah nya.

"Haduh ibuk ini bagaimana sih, saya disini ya sebagai wali nya Jax dong. Oh iya saya kakaknya. Perkenalkan saya Kaviandra Agnibrata,"

Kepala sekolah tersebut mengernyitkan dahi nya heran, setahu nya Adi Agnibrata hanya mempunyai dua anak, tapi bukan urusan dia juga toh, "ah sudahlah saya pusing, jadi mama Andika bagaimana, tuan ini siap membiayai seluruh tagihan rumah sakit Andika,"

"Ini kartu nama saya, jika anda ingin meminta uang untuk biaya rumah sakit anak anda silahkan hubungi nomor tersebut, saya harap permasalahan nya berakhir sampai disini, dan pastikan anda dapat menjaga anak anda setelah sembuh untuk berhenti mengganggu adik saya,"

Ibu Andika hanya mendengus kasar dan merebut kartu tersebut, lalu melengos begitu saja keluar dari ruang tersebut yang kemudian di susul oleh ibu igan setelahnya.

"Jax ingat pesan ibuk, jika kamu kembali melakukan kekerasan kamu akan langsung di d.o dari sekolah. Mulai besok hukum skorsing kamu di jalan kan, sekarang silahkan keluar" ucap kepala sekolah tersebut.

Kavin dan Jax pamit lalu berjalan keluar dari ruangan tersebut, selama di perjalanan menuju gerbang keduanya sama-sama hanya diam, bingung ingin membicarakan apa, terlalu canggung, karena sudah lama tidak bertemu.

"Kakak kemana aja selama ini? Papi selalu nyariin kakak tapi gak pernah ketemu,"

"Hahaha kakak mah gak kemana-mana atuh, kakak selalu ada di sekeliling kalian. Ya papi mu itu aja yang gak paham adik nya ini pergi kemana,"

"Kenapa kakak menghindari papi?"

"Kakak gak menghindari papi mu, kakak cuma ingin mengejar impian kakak. Papi mu gak pernah melarang kakak sih, tapi ada sesuatu yang harus kakak lakukan,"

"Tapi papi sampai pusing nyariin kakak yang gak ada kabar nya,"

"Kakak ada alasan tersendiri Jax, nanti kakak akan bicarakan ini sama papi mu,"

"JAX!," Dari arah belakang Jarrel berlari sambil memanggil nama adik kembarnya tersebut.

"Aduh gimanaa? Lo gak di keluarin kan? Lo gak papa kan? Mama nya si Andika brengsek itu gak nyakitin lo kan?" Tanya Jarrel bertubi-tubi tak sedikitpun memperdulikan seseorang yang berdiri di samping adik nya tersebut.

"Gue cuma di skors, dua Minggu"

"Ah, Syukur deh," ucap Jarrel lega.
Mata nya tak sengaja menoleh kepada seseorang yang berdiri di samping adik nya tersebut. Mata Jarrel terpaku tak percaya melihat orang di depannya ini.

"Ka-kak Kavin!?" Ucap Jarrel kaget, sementara kavin hanya tersenyum kecil melihat respon keponakannya itu, kemudian mengusak pelan rambut keponakan nya itu.

Glamor And Rich || Lee Jeno • Eric Sohn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang