Glamor & Rich - (21)

347 42 4
                                    

Sudah setahun berlalu sejak kejadian kelam itu, keadaan keluarga Agnibrata benar-benar sudah berubah drastis. Bukannya perlahan bangkit, keadaan mereka semakin berantakan, dan semakin renggang Adi yang selalu pulang malam dan langsung pergi ke kamar lalu berangkat pagi-pagi sekali sebelum Jax dan Jarrel bangun, bukan hanya Adi akhir-akhir ini Jarrel juga sangat jarang sekali pulang ke rumah, sekali pun pulang Jarrel akan memilih tidur lebih awal dan tidak menjawab satu pun pertanyaan yang di lontarkan Adi ataupun Jax, Jarrel juga semakin sering membolos sekolah.

Jax menatap langit-langit kontrakan nya dengan ribuan pemikiran nya yang tak kunjung mendapatkan titik terang. Kepalanya terasa mau pecah memikirkan semua ini, mau mengadu pun dia tak punya satupun tempat untuk berkeluh kesah.

"mami," lirih Jax sambil menatap langit-langit kontrakan nya, perlahan air mata mengalir dengan sendirinya dari sudut mata seindah bintang tersebut.

Tangan Jax mencoba menggapai ponsel yang terletak di sampingnya.
Lalu Jax mendial nomor seseorang, terdengar suara tersambung dari arah seberang tapi tak kunjung di angkat oleh sang pemilik ponsel.

"Jarrel sama papi pada kemana si," ucap Jax gelisah, "mana nomor nya pada gak aktif lagi," lanjut Jax menggerutu.

Sudah setahun sejak kejadian itu berlalu, hari-hari yang di lalui oleh Jax dan keluarga nya semakin memburuk. Jax ingin membicarakan ini tapi papi dan saudara kembarnya tersebut selalu menghindar, dan Jax perhatikan juga akhir-akhir ini Jarrel seperti perang dingin dengan papi nya, kepala Jax benar-benar pening memikirkan nya.

Tok tok !

"Keluar! Adi, Adi! Kamu jangan kabur-kaburan terus ya saya udah muak nagih kontrakan kamu terus, Adi! Keluar saya bisa usir kamu sekarang juga!" Teriak seseorang dengan marah sambil menggedor-
gedor pintu kontrakan Jax brutal.

"Anjing siapa sih, gak sopan banget" decak Jax sambil berusaha bangun dari posisi tiduran nya.

Cklek

"Oh ada kamu ternyata, kenapa gak keluar dari tadi, kamu pura-pura budeg iya hah?! Bapak sama anak sama saja, mana bapak kamu?!" Tanya seorang perempuan yang yang sudah memasuki usia kepala lima dengan nada galak nya.

"It-itu papi belum pulang buk," jawab Jax gugup, karena wajah ibu-ibu di depannya ini seperti ingin memakan dirinya bulat-bulat saja.

"Haduh-haduh, Kamu anak nya yang paling kecil kan, mana abang kamu,"

"Abang juga gak ada di rumah buk," jawab Jax dengan kepala menunduk

"Hadeh, saya udah muak ya, keluarga saya juga butuh makan, saya juga orang miskin seperti kalian mata pencarian saya cuma di kontrakan ini, kalau kalian nunggak terus mau dikasih makan apa anak-anak saya. Saya ini cuma single parent, kamu juga harus ngerti, kalau memang udah gak sanggup bayar mending, kalian semua pergi dari kosan saya," pintu ibu-ibu tersebut dengan nada lelah, sudah 4 bulan ini Adi selalu menghindar jika di tagih masalah kontrakan, dia sampai berhutang kesana-kemari demi memberi anak-anaknya makan.

"Kalau papi kamu itu udah pulang, tolong bilangin ini sama dia, saya kasih kesempatan sampai dua hari lagi, jika papi kamu masih belum bisa ngelunasin mending kalian angkat kaki dari kontrakan saya. Lagian kamu itu udah miskin masi manggil papi saya geli denger nya," setelah mengatakan itu ibu kontrakan tersebut langsung pergi darisana.

Tapi belum terlalu jauh ibu itu kembali berhenti dan menoleh kearah Jax, "eh bocah bule, kamu udah makan belum, loyo banget kek gak makan tiga hari aja," kata ibu kontrakan tersebut dengan wajah judesnya.

Jax yang di tanya seperti itu langsung melihat ke arah ibu tersebut sambil tersenyum tipis, "ibu tau aja saya belum makan, ibu mau ngasih saya makan emang nya," tanya Jax kepada perempuan tersebut.

Glamor And Rich || Lee Jeno • Eric Sohn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang