Glamor & Rich - (5)

406 36 7
                                    

Jax terus menunduk sampai ada salah satu polisi yang datang menghampiri nya lalu membawanya masuk ke dalam rumah.

Saat pertama kali membuka pintu rumahnya Jax mendengar orang-orang berteriak keras kearah keluarga nya.

Jax mengangkat kepalanya dan melihat kedalam rumah yang tak kalah jauh banyak orang nya.

Papi mami nya yang duduk di sofa sambil di interogasi, Jarrel yang berdiri di samping papi nya, serta seluruh maid, satpam, serta supir yang juga berdiri berjejer melihat ke arah papi mami nya yang sedang di interogasi.

Jax hanya diam menatap semua nya di depan pintu, semua nya terasa seperti mimpi buruk baginya, hanya dalam sekejap mata semua nya hilang begitu saja, matanya memanas menatap orang-orang yang berada di sana, ada yang membentak orangtuanya memaksa untuk mengaku, hati nya terasa sangat sakit melihat semua ini.

Perlahan seperti ada yang mengelus bahu Jax dari samping, Jax menoleh ternyata itu bi Anisa dan Jarrel yang tersenyum teduh tapi tidak dengan mata mereka yang juga berkaca-kaca.

"Sabar ya Jax, semua nya akan berlalu dengan sendiri nya nak" Ucap bi Anisa.

"Gak papa ya dek, semua nya pasti baik-baik aja kok"

Disaat itu lah tangis Jax langsung pecah, kenapa harus keluarga nya yang begini apa salah keluarga nya, apa yang dilakukan keluarga sehingga banyak orang yang tega menjatuhkan keluarga nya.

Jax memeluk bi Anisa dengan erat menyembunyikan wajah nya di bahu bi Anisa. Jarrel mengelus kepala Jax dengan lembut guna sedikit menenangkan adik kembarnya tersebut, semua yang melihat itu menatap sedih dan perihatin kearah tuan muda mereka.

Sedangkan seorang wanita paruh baya yang masih sangat cantik yang tadi nya menatap fokus kepada polisi kini sedikit melirik ke arah pintu tepat dimana kedua anak kembarnya , wanita itu adalah Rina Agnibrata, ibu kandung Jarrel dan Jax.

Fokus wanita itu sedikit terganggu karena dia terus melirik ke arah putranya.

Wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu pun berdiri dan berjalan ke arah putra kembarnya , Rina tak menghiraukan sedikitpun panggilan dari polisi yang menginterogasi nya.

"Sayang" Panggil Rina dengan nada lembut kepada kedua anak kembar
nya sambil mengelus kepala Jax dan Jarrel dengan lembut.

Jax yang masih menangis itu mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat kepada ibunya.

"Sayang maafin mami ya nak" Ucap Rina dengan mata yang berkaca-kaca menatap ke arah kedua anaknya.

Jax yang tadi nya memeluk bi Anisa beralih memeluk Rina dengan erat begitu juga Jarrel yang ikut memeluk adik dan ibunya. Ikut menenangkan mereka.

"Buk Rina silahkan duduk kembali" Ucap salah satu polisi yang berada disana.

Jarrel pun melepas pelukannya diikuti oleh Jax , mereka bertiga saling pandang. Rina mengatakan satu hal yang membuat Jarrel dan Jax mengeraskan rahang mereka.

"Semua ini karena sekretaris dan bendahara perusahaan papi kalian, mereka dalang di balik semua ini. Tapi keluarga kita gak punya bukti yang kuat buat nuntut balik mereka" Ucap Rina putus asa.

"Sehari sebelum kejadian ini mereka berdua tiba-tiba menghilang dan gak bisa di hubungi lagi" Rina memijit kepalanya pelan, dia dan suaminya berusaha sama-sama dari titik nol dan seenaknya saja orang-orang itu menghancurkan kerja kerasnya dan suaminya.

Setelah mengatakan itu Rina beranjak pergi dari sana dan duduk kembali di kursi nya.

"Siapa sekretaris sama bendahara di perusahaan papi?" Tanya Jarrel kepada Jax.

Glamor And Rich || Lee Jeno • Eric Sohn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang