23 || Pasutri?

106 36 25
                                    

Beberapa saat kemudian Zeeva akhirnya tersadar dari lamunannya. Spontan ia melirik ke sekeliling, berharap tidak ada seorang pun yang memperhatikan dirinya sejak tadi. Namun sialnya ia justru mendapati beberapa ibu-ibu yang nampak sedang tertawa ke arahnya.

Dih, pada kenapa sih?! pikir Zeeva sembari meletakkan botol yang sedari tadi ia pegangi.

Setelah itu Zeeva pun beranjak dari posisinya, untuk mencari Qeyra dan juga Vanno yang kini entah di mana keberadaannya.

Zeeva menelusuri lebih dalam tempat itu. Untungnya dia dapat menemukan keberadaan 2 orang yang sedang dia cari-cari.

Zeeva pun menghampiri Vanno dan Qeyra yang sedang seru bermain lempar bola. Saat dirinya hampir sampai di posisi Vanno dan Qeyra berada, tiba-tiba saja ada satu bola yang terbang melayang tepat mengenai wajahnya.

Siapakah pelakunya?

Ya, tentu saja pelakunya adalah Vanno.

"Ups, sorry..." ucap Vanno dengan tampang lempengnya. Hal itu tentu membuat hasrat Zeeva terpancing untuk melempar kembali bola itu pada Vanno.

Zeeva membungkukkan badan untuk mengambil bola yang tadi Vanno lemparkan padanya. Namun sialnya, belum sempat Zeeva melemparkan kembali bola itu, Vanno sudah lebih dulu melemparkan secara bertubi-tubi bola berwarna warni itu ke arahnya. Membuat Qeyra tertawa dan malah ikut melempari dirinya dengan bola-bola.

Zeeva menghalangi wajahnya dengan kedua tangan agar tak terkena lemparan bola. Tidak lama setelah itu, dia mengutipi bola-bola di sekitarnya. Berniat membalas dendam, untuk melemparkan bola-bola itu pada Vanno.

Belum sempat Zeeva melempar, Vanno sudah lebih dulu berlari menghindar, serta membawa Qeyra bersamanya.

Zeeva pun berlari mengejar Vanno sembari terus melempari punggung lelaki itu. "Awas ya kalian," ujarnya sambil berlarian membawa beberapa bola yang ia tangkup di kedua tangannya.

Setelah semakin dekat dengan target, dengan semangat yang menggebu Zeeva melemparkan bola itu secara bertubi-tubi pada Vanno.

Lemparan itu sesekali juga mengenai Qeyra. Membuat bocah itu memekik gembira.

Mereka akhirnya saling melempari bola dengan tertawa riang dan bahagia, sambil berlarian saling mengejar satu sama lain.

14.20

Mereka bertiga barusaja selesai makan siang dan kini sedang berjalan menuju ke sebuah toko pakaian, untuk membeli beberapa pakaian sebelum pulang.

Vanno membawa mereka masuk ke salah satu toko brand ternama yang berisikan banyak pakaian pria, wanita, maupun anak-anak. Ya, itu tempat yang tepat untuk mereka bertiga.

"Di sana tempat pakaian perempuan," Vanno menunjuk ke arah dimana tempat pakaian untuk perempuan berada. "Lo sama Keya pergi ke arah sana ya," suruhnya dan langsung diangguki oleh Zeeva yang mulai melangkah sesuai arah tunjukan Vanno.

Setelah kurang lebih 20 menit Vanno memilih pakaian untuk dirinya, lelaki itu kemudian membawa beberapa pakaian itu ke meja kasir.

Ia menaruh pakai-pakaian miliknya di atas meja kasir yang langsung diterima oleh karyawan penjaga meja kasir untuk dijumlahkan.

"Semuanya jadi dua juta seratus tujuh puluh lima ribu rupiah, kak." ujar karyawan itu seusai menjumlahkan total belanjaan Vanno yang berupa beberapa kemeja dan juga kaos tersebut.

Born to be Daddy | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang