27 || Kacau

77 32 30
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*

*

Zeeva dan Qeyra saat ini sedang berada di atas kasur. Mereka berdua sedang bermain bersama boneka-boneka lucu milik Qeyra.

Saat sedang asik mengamati Qeyra bermain, secara tiba-tiba Zeeva merasakan sesuatu yang mengganggu perutnya. "Duh, kenapa perut gue tiba-tiba mules banget ya?" gerutunya sambil mengusapi perut.

Lantas dirinya baru teringat, hal yang menyebabkan perutnya terasa sakit mungkin karna selai kacang yang ia makan waktu sarapan tadi pagi.

Sepertinya Zeeva terlalu banyak menyantap selai kacang. Padahal dia sendiri tau bahwa lambungnya sangat sensitif pada selai kacang.

Gadis itu sedikit membungkukkan badan untuk menahan perutnya yang semakin merasa mulas. "Aduh, udah ga tahan," rintihnya. Berupaya sekuat tenaga untuk bangkit dari kasur.

Lantas ia beranjak dari atas kasur, "Key! Key tunggu di sini dulu ya, mommy mau ke toilet dulu."

Karna merasa makanan yang sudah tercerna menjadi kotoran itu sudah sampai di ujung, Zeeva pun langsung bergegas berlari ke toilet sambil menutupi area belakang.

Moga aja nggak keciprit.

Sementara itu, setelah Zeeva pergi meninggalkan Qeyra, balita itu sepertinya nampak mulai bosan memainkan boneka-bonekanya.

Karna Zeeva juga sedang berada di toilet, bocah itu pun mencoba menuruni kasur.

Setelah berhasil menuruni kasur, Qeyra membawa satu boneka bersamanya, lalu berjalan-jalan di dalam kamar itu sembari memainkan bonekanya.

Saat ia berjalan hendak melewati pintu, netra Qeyra tidak sengaja tertuju pada pintu kamarnya yang sedikit terbuka.

Karna rasa penasarannya yang besar, balita itu pun berjalan menghampiri pintu kamarnya lalu semakin membuka lebar pintu tersebut.

Pintu sudah terbuka lebar. Karna merasa seperti ada sesuatu yang menariknya, balita itu terus melangkahkan kakinya untuk berjalan keluar dari kamar.

Bocah itu mendatangi kamar yang berada di sebelah kamarnya. Itu adalah kamar milik Vanno. Namun, karna pintu kamar itu terlihat tertutup rapat, bocah itu pun lanjut berjalan hingga menemukan tangga yang menuju ke lantai bawah.

Ia mencoba menuruni anak tangga itu satu persatu dengan perlahan sembari merangkul boneka yang tadi ia bawa, dan satu tangannya memegangi pegangan tangga.

Born to be Daddy | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang