02 || Terasa Berbeda

231 72 78
                                    

Hai hai kita ketemu lagiiii💃🏻

Sebelum membaca jangan lupa pencet bintang yang di pojok kiri bawah ya 🤗

Selamat membaca ✨

Selamat membaca ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*

*

Keesokan harinya

"Mbok, tolong mandiin dia ya. Habis itu jangan lupa dikasih makan. Nanti saya mau bawa dia ke kantor polisi." perintah Vanno yang sedang sarapan di meja makan pada mbok Dini.

Laki-laki itu sudah terlihat rapi dengan setelan kemeja biru muda dilengkapi dengan jas berwarna navy.

"Anu, itu mas ... Kita kan gak punya baju bayi di sini .." kata Dini yang sedang menggendong anak kecil itu.

Vanno yang tadinya sedang mengunyah, langsung menghentikan aktivitasnya untuk berpikir sejenak.

Benar juga kata mbok Dini. Darimana mereka akan mendapatkan baju bayi, jika di rumah itu saja tidak pernah ada bayi sebelumnya. Bahkan baju-baju bayi milik Vanno dulu sudah disumbangkan ke panti asuhan.

Vanno berdiri dari duduknya. "Kalau gitu saya pergi ke luar dulu buat beli baju ganti untuk dia," Vanno kemudian hanya meneguk sekali kopinya. Lalu pergi dengan terburu-buru dengan sisa kunyahan roti yang masih menyisa di dalam mulutnya.

"Eh, iya hati-hati mas Vanno," ucap Dini lalu membawa bocah yang sedang berada gendongannya itu menuju ruang keluarga.

$$$

"Mau cari yang ukuran berapa mas?" tanya pelayan toko pakaian bayi, pada Vanno yang sejak masuk tadi hanya berjalan mondar mandir sambil memperhatikan baju-baju dan gaun bayi yang bergantungan di hanger.

"Duh, gue kan gak tau ukuran tuh bayi." pikir Vanno.

"Euhh.. Yang ukuran segini ada nggak mbak?" ucap Vanno sambil mencontohkan tinggi balita itu, yang ukuran tingginya terletak di atas lutut Vanno.

Pelayan itu nampak kebingungan. "Usianya berapa, mas?" tanyanya.

"Berapa yah?" Vanno berpikir keras sambil mengusapi dagunya.

"Lah, masa mas gak tau umur anak sendiri?"

"Bukan mbak! Bukan anak saya. Ehh .. Ponakan saya! Ini buat ponakan saya yang datang dari jauh. Kakak saya nitipin anaknya ke saya ..." sangkal Vanno lalu tersenyum kikuk.

Born to be Daddy | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang