20 || Aneh

103 49 52
                                    

♥♥♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♥♥♥

Pada pukul 2 dini hari, Vanno terbangun dari tidurnya. Tiba-tiba saja ia teringat akan kejadian semalam, saat Zeeva dengan tiba-tiba memeluk dirinya erat setiap kali mendengar suara petir yang bergemuruh.

"Kok gue mau-mauan aja semalam dipeluk-pelukin gitu, sama si makhluk kasar itu?" pikirnya sembari mencondongkan posisi.

Vanno kemudian menatap sisi kosong di sebelahnya. Tidak lama kemudian muncullah bayang-bayang perempuan berambut pendek itu. Ya, bayangan Zeeva saat tidur di sampingnya semalam.

Saat lampu sudah kembali menyala, di saat itulah Vanno bisa melihat dengan jelas wajah Zeeva yang tertidur sambil memeluki dirinya.

Kayak ndusel nyaman gitu di ketek Vanno, hiya hiyaa..
Mungkin di keteknya Vanno ada magnetnya kali ya..
Atau mungkin ada bau-bau semerbak yang bikin Zeeva kobam. Canda gaisssss

"Tapi kalo dipikir-pikir tuh makhluk lucu juga." gumamnya, diakhiri senyuman.

Namun seperti biasa. Tidak lama setelah itu, Vanno langsung menggeleng cepat untuk membuyarkan pikirannya. "Uh shit! Kenapa gue jadi mikirin dia mulu? Bisa-bisanya dia ngestuck di kepala gue?!" decaknya seraya memijati pelipis kepala.

"Udah ah, mending gue tidur." Vanno memejamkan mata untuk mencoba tidur kembali.

Butuh waktu sekitar 20 menit untuk membuat Vanno kembali tertidur lelap. Akan tetapi, sampai dia tertidur pun, dia masih melihat Zeeva di alam mimpinya.

Di dalam tidurnya, Vanno bermimpi sedang duduk sendirian di bangku taman belakang rumah, sambil memandang ke arah bintang-bintang yang bersinar dengan indah di langit malam.

Namun, kala ia sedang terpukau memandangi langit, tiba-tiba saja sosok Zeeva muncul lalu duduk di samping dirinya. Kemudian ikut memandang ke arah langit yang cerah akan cahaya kerlap-kerlip dari bintang-bintang yang bertaburan di atas sana.

Vanno tentu kaget sambil terus menatap bingung perempuan yang tengah fokus memandangi langit tersebut.

Tidak lama kemudian Zeeva malah menyandarkan kepalanya di pundak Vanno. Setelah itu mendongakkan pandangannya, membalas tatapan dari Vanno yang sedari tadi menatap dirinya dengan penuh keheranan.

Mereka kini saling bertukar pandangan. Tatapan heran Vanno pun kini mulai menghilang dan berubah menjadi tatapan yang sulit untuk diartikan.

Dan anehnya, tidak ada sedikitpun perasaan canggung ataupun awkward diantara mereka.

Hingga perlahan kepala mereka pun saling mendekat, lalu—

—dan inilah detik-detik sebelum menit,

plak!

"Nyamuk!" seru Zeeva yang dengan tiba-tiba menepuk pipi Vanno yang sedang dihinggapi oleh seekor nyamuk betina.

Dengan kata kasarnya, menampar.

Born to be Daddy | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang