30 || Belum Siap

98 32 36
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

Zeeva menelisik ke area sekelilingnya setelah ia sadarkan diri. Gue ada dimana??

Merasa begitu heran saat mendapati dirinya berada di dalam sebuah ruangan yang nampak tamaram dan sangat asing.

Merasakan ada sesuatu yang aneh, sontak Zeeva memeriksa dirinya yang terasa kaku. Ia kaget setelah mendapati kedua kaki serta tangannya terikat pada kursi yang ia duduki.

Apa yang terjadi sama gue?

Kenapa gue diikat?

Mulut gue juga dilakban??!

Sepersekian detik kemudian kedua matanya terbelalak tak percaya. Gue diculik??

Ia menggeleng panik, nggak. Ini gak mungkin. Gue gak mungkin diculik.

"Mmmp.... Mmpph!!!" Zeeva mencoba berteriak dengan keadaan mulutnya yang terbekap oleh lakban.

Brak!

Tiba-tiba saja pintu di hadapannya sengaja dibanting dengan kuat. Tak lama muncullah sesosok pria bertopeng yang memakai outfit serba hitam, melangkah masuk sambil menenteng kantong plastik.

"Hai," sapa sosok bertopeng itu pada Zeeva yang sedang menatapnya takut. "Jangan takut sayang.. Kamu jadi keliatan makin lucu kalo lagi takut gitu,"

"Mmvasshinnm..." lirih Zeeva meminta untuk dilepaskan.

"Kamu ngomong apa sih cantik?"

"Mmpph!!!" semakin menaikkan volume teriakan, Zeeva berharap lakban itu segera dilepaskan dari mulutnya.

"Kamu lapar kan? Tenang, aku bawain makanan untuk kamu. Kamu makan dulu ya?" pria bertopeng itu meraih sebungkus roti yang berada di dalam plastik yang ia bawa.

Srep!

Lakban itu ditarik paksa untuk melepaskannya dari mulut Zeeva yang sedari tadi terbekap.

Menghirup napas yang dalam, akhirnya gadis itu bisa lebih leluasa untuk merasakan oksigen masuk.

"Lepasin gue!" hardik Zeeva dengan napas yang  masih tak beraturan.

Pria bertopeng itu memposisikan dirinya sejajar dengan Zeeva. "Iya.. Nanti aku lepasin, tapi sekarang kamu makan dulu ya.. Kalo gak makan nanti cantiknya hilang," ujarnya seolah sedang menipu anak kecil.

Roti yang baru dibuka sudah bersiap untuk disuapkan ke mulut Zeeva oleh pria bertopeng itu. "Ayo buka mulutnya.. Aaa?"

Zeeva tak mengindahkan, ia memasang tampang serius. "Apa mau lo? Kenapa lo lakuin ini sama gue?! Lepasin gue sekarang!!"

"Mau aku? ..... Aku mau kamu."

"Lo gila!"

Sontak pria itu menjauhkan roti yang ia pegang dari hadapan Zeeva. "Gila? Ya, gue emang gila! Tapi sekarang gue makin gila karna lo."

Born to be Daddy | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang