25 || Bitter Sweet

84 33 22
                                    

Part ini agak bikin baper, persiapkan hati ♥

Part ini agak bikin baper, persiapkan hati ♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

"Enggak. Nggak mungkin Keya itu anak lo.. Gue tau ini semua bagian dari rencana jahat lo 'kan...?!"

"Lo datang kembali pasti buat ngancurin hidup gue lagi!"

"Gue gak akan pernah ngebiarin siapapun buat ngambil Keya dari gue, selain kedua orang tua kandungnya Keya. Karna gue nggak percaya kalo lo itu Mommy-nya Keya."

"Gue udah sayang banget sama Keya. Gue gak mau Keya pergi dari hidup gue." gumam Vanno terus-menerus seraya memandangi wajah damai Qeyra yang sedang terlelap di atas kasur. Sambil dirinya mengingat tentang kejadian di taman tadi sore.

Posisi Vanno sekarang sedang duduk di samping Qeyra dengan posisi kaki kanannya ia lipat di atas kasur dan kaki kirinya menjuntai ke bawah.

Klek!

Pintu kamar Qeyra terbuka lalu menampakkan sosok Zeeva yang berjalan masuk ke dalam.

"Van?" panggil Zeeva.

Vanno hanya melirik sedikit dari sudut matanya, tanpa berniat menyahut.

Zeeva sudah berada di samping ranjang Qeyra. "Eumm ... Biar gue aja yang nemenin Key," ucapnya seraya duduk di pinggir kasur.

"Lo pasti capek 'kan? .. Mending lo istirahat aja di kamar lo," tambah Zeeva. Masih memperhatikan Vanno yang sibuk memandangi Qeyra.

Memang benar apa yang Zeeva katakan. Yang Vanno rasakan saat ini memang lelah. Bukan hanya lelah fisik, tetapi juga lelah batin. Selain itu ia juga merasakan sakit, perih dan takut di dalam hatinya.

Entah kenapa Vanno sangat merasa takut. Ia takut akan bayang-bayang masa lalu kelam yang kembali muncul di pikirannya.

Vanno gelisah. Ia benar-benar tidak mau ditinggalkan. Ia tidak mau kehilangan lagi untuk yang kesekian kalinya. Ia tidak mau merasakan kehampaan lagi di dalam hidupnya. Bahkan ia sempat berpikir bahwa tidak ada seorang pun yang boleh merebut Qeyra dari sisinya. Tetapi itu tidak mungkin jika memang orang tua Qeyra muncul untuk mejemput Qeyra yang sudah mereka cari-cari selama ini. Apa yang bisa Vanno perbuat jika sudah begitu.

Vanno menunduk lesu. Lalu air mata berlinang dari kedua matanya dan membasahi kasur Qeyra. Ia benar-benar terlihat sedih dan hancur. Merasa sedih jika dirinya harus berpisah dengan Qeyra. Merasa hancur jika saja memang benar kenyataannya bahwa Vinca adalah ibu kandung Qeyra.

Apakah ini benar-benar suratan takdir dari Tuhan, atau hanya sebuah kebetulan. Pikir Vanno

Zeeva yang seakan paham akan apa yang sedang laki-laki itu rasakan, lantas mendekatkan dirinya pada Vanno. Ia kemudian bertanya dengan lembut, "mayI hug you?" ia memandangi wajah Vanno dengan setulus hati seraya menanti jawaban dari laki-laki itu.

Born to be Daddy | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang