04 || Perih

187 66 40
                                    

Yuhuu Lya muncul lagi 💃🏻

Makasih udah mampir

Selamat membaca 😸

⚠Bab ini mengandung kata-kata kasar⚠

(Lanjutan dari flashback di bab sebelumnya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Lanjutan dari flashback di bab sebelumnya)

"Ah anj*ng lah! Nih orang maunya apa sih? Pake neror neror gue kaya gini!!" umpat Vanno pada penelepon misterius di ponselnya yang sering menerornya belakangan ini.

"Gue mesti laporin si bangs*t ini ke polisi!" setelah tadi dia membanting benda pipih itu ke lantai karna sudah tersulut emosi, Vanno lalu mengambil kembali ponselnya yang terletak di lantai dengan keadaan lcd yang retak.

Vanno menyalakan ponselnya, berniat untuk mencatat nomor tidak dikenal itu agar bisa dilacak oleh Polisi nantinya.

---------------

Uknown

| cewe lu sekarang lagi have fun
sama gua 😏

| /send pict

_________

"Brengs*k! Si*lan lo Vin!" Vanno kembali mengumpat setelah membaca pesan yang baru masuk ke ponselnya.

Walaupun layar ponselnya sudah retak, tapi dia bisa melihat jelas foto yang sudah dikirim oleh si peneror itu. Peneror itu mengirim foto kekasihnya yang sedang berpelukan mesra dengan si peneror. Di sana tampak jelas wajah Vinca kekasihnya. Namun si peneror itu menutupi wajahnya menggunakan topeng.

Dengan emosi yang semakin meningkat, Vanno meremas ponselnya dengan sangat kuat sampai pecahan dari layar ponselnya itu melukai tangannya.

Triiiing!

Di saat emosinya sedang menggebu-gebu, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Vanno sebenarnya malas untuk melihat panggilan itu. Tapi mau tidak mau matanya tetap tertuju pada nomor yang tertera itu. Itu nomor Vera-ibunya. Di sana tertulis nama 'Momma♥' yang sedang memanggil.

Vanno menghembus napas kasar dan berusaha meredamkan emosinya.

Setelah itu dia lalu menerima panggilan dari ibunya itu.

"Halo ma?"

"Apakah anda ini keluarga dari pemilik hape ini?" Vanno heran karna suara dari balik telepon itu bukan suara Vera, melainkan suara laki-laki dewasa.

Born to be Daddy | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang