15 || Makan Malam

93 46 53
                                    

Halo selamat pagi/siang/sore/malam 🙋🏻

Makasih ya udah mampir:)

Jangan lupa tekan bintang dipojok kiri bawah sebelum membaca, Terimakasih<333

Jangan lupa tekan bintang dipojok kiri bawah sebelum membaca, Terimakasih<333

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang sudah pukul setengah delapan malam. Kini sudah waktunya untuk mereka makan malam.

Mereka berempat sudah berada di meja makan dan sedang bersiap untuk makan. Qeyra sudah duduk di kursi khusus untuk balita sepertinya, yang tadi sempat dibelikan oleh Vanno.

Beberapa menit kemudian mereka pun mulai menyantap hidangan yang sudah tersedia di atas meja, kecuali Zeeva yang harus menyuapi anak asuhnya terlebih dahulu.

Zeeva sudah bersiap akan menyiapkan nasi ke mulut Qeyra, namun Qeyra mengulurkan tangannya ke arah tangannya yang memegang sendok itu lalu berucap, "Mommy, Keya mo mamam cendiyi," dan ucapan Qeyra barusan tentu mengundang atensi 3 manusia dewasa yang berada di meja makan itu.

"Keya mau makan sendiri?" tanya Vanno dan dibalas anggukan oleh bocah itu.

"Emangnya Keya bisa makan sendiri? Mommy suapin aja ya?" sahut Zeeva.

"Kalau Keya emang mau makan sendiri, ya udah biarin aja," beritahu Vanno.

Dini menyimak. "Yaudah mbak Zee, kasihin aja wadahnya ke depan Keya. Biarin Keya coba makan sendiri, gak papa kok," saran Dini.

Zeeva pun menuruti, lalu memindahkan wadah makan Qeyra itu ke hadapan anak itu dan membiarkan Qeyra untuk merncoba makan sendiri.

Ketiga orang dewasa itu kemudian memperhatikan Qeyra yang mulai menyendokkan makanan ke dalam mulutnya. Dan Qeyra berhasil membuat tiga orang di sekitarnya takjub karna ia berhasil makan dengan lancar dengan sendirinya.

Dini mengulas senyuman bangga. "Wah, pinter banget cucu eyang," puji Dini yang merasa bangga menyaksikannya.

Vanno turut tersenyum bangga menyaksikan gadis kecilnya itu. Ya meskipun anak itu makan dengan nasi yang belepotan di sekitar pipinya, tapi hal itu justru terlihat semakin menggemaskan bagi mereka.

"Mbak Zee, kalo gitu mbak ikutan makan aja. Mumpung Keyanya udah bisa makan sendiri," ajak Dini.

Em, iya juga sih.. Mending gue ikutan makan .. Bagus deh nih bocil udah bisa makan sendiri. Jadi gue bisa ikutan makan deh, batin Zeeva merasa senang karna tugasnya sedikit berkurang.

"Mending tungguin Keya selesai makan aja dulu. Nanti kalo tiba-tiba Keya keselek, gimana?" celetuk Vanno sembari menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.

Yah, nih orang pasti sengaja supaya gue gak ikutan makan. batin Zeeva seraya tersenyum sabar.

"Em ... Iya mbok, Zee nanti aja deh makannya. Zee mau nungguin Key sampai selesai dulu, hehe..." ujar Zeeva ramah dan diakhiri dengan senyum paksaan.

"Aah.. Yasudah kalo maunya begitu," kata Dini sambil melanjutkan makannya.

Born to be Daddy | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang