09 || Kebetulan?

153 51 75
                                    

Makasih ya udah mau mampir 💝
Maafkan untuk segala kekurangan dalam cerita ini🙏🏻
Silahkan tinggalkan krisar jika cerita ini berlebihan!

Selamat membaca 😺

"Mana sih si kutukupret? Lama banget!" gerutu Zeeva yang sedang duduk menunggu di bangku taman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mana sih si kutukupret? Lama banget!" gerutu Zeeva yang sedang duduk menunggu di bangku taman. Ia lalu melirik jam di ponselnya. "Udah mau dua jam, tuh anak gak datang-datang juga. Gue bakar juga tuh kampus ntar!" dumelnya yang sudah mulai merasa jenuh menunggu Mira yang tak kunjung muncul karna mereka sudah berjanjian untuk pergi bersama ke suatu tempat sore ini. Padahal nyatanya dia baru datang sekitar 20 menit yang lalu. Zeeva kemudian berdiri sambil memainkan ponselnya, dan berniat untuk menghubungi temannya yang tak kunjung memunculkan batang hidungnya itu.

Disaat pandangan Zeeva sedang terfokus pada layar ponselnya seraya berjalan, ia kemudian dengan tidak sengaja menyenggol seorang anak kecil yang sedang berlarian dengan balon digenggamannya.

Zeeva kemudian melirik ke arah anak kecil itu karna merasa kaget. "Maaf cil, kamu gak papa kan?" tanyanya untuk memastikan anak kecil itu.

Qeyra memanggut pelan, karna memang ia tersenggol, namun tidak sampai terjatuh. "Kakak pergi ya." setelah memastikan bahwa Qeyra baik-baik saja, Zeeva pun mulai beranjak pergi.

"Mommy ..."

Ucapan dari suara yang terdengar imut itu membuat langkah kaki Zeeva terhenti seketika.

Zeeva mengernyit. "Kayak ada yang bilang Mommy?" batinnya heran. "Ah perasaan gue aja kali!" ia kemudian melanjutkan langkah kakinya sembari kembali menatap layar ponselnya.

"Mommy ....!" panggil Qeyra kemudian.

Zeeva semakin dibuat penasaran dengan suara nyaring itu. Ia lalu memutar badan ke arah sumber suara yang menarik atensinya itu.

Namun ia tak melihat ada anak kecil lain selain anak kecil yang tadi tidak sengaja ia senggol, masih berdiri di tempatnya. Zeeva lalu menatap Qeyra dengan kebingungan.

"Mommy!" sebut Qeyra dengan sedikit berteriak.

Zeeva kemudian menunjuk dirinya sendiri dengan tatapan tidak mengerti dengan apa maksud dari anak kecil yang berada di hadapannya itu.

Beberapa detik kemudian Qeyra berlari menghampiri Zeeva dengan kaki kecilnya lalu memeluk kaki perempuan berambut pendek itu.

Zeeva lantas menatap bocah kecil yang sedang memeluki kakinya itu."Nih bocil kenapa dah?"

"KEYA?? KEYAA??" selang beberapa detik kemudian, muncullah suara laki-laki dewasa yang sedang memanggili Qeyra. Ya, itu suara Vanno yang sudah kepalang panik mencari Qeyra yang tiba-tiba menghilang dari sisinya saat ia sedang membayar balon tadi.

Born to be Daddy | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang