37 || Mengenai Masa Lalu

77 47 53
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

"Gue ngerasa nggak enak buat cerita di sini. Takut ngeganggu waktu istirahat Zee.." kata Vinca menanggapi pertanyaan-pertanyaan Vanno.

"Kalo gitu kita bicara di luar." tukas Vanno lalu beralih menatap Zeeva. "Zee .. Lo istirahat dulu, ya? Gue mau keluar dulu." ucapnya halus pada gadis itu. Tetapi Zeeva malah memanyunkan bibir.

"Gue udah dua hari istirahat. Masa disuruh istirahat lagi..?" protesnya. Terlihat lucu seperti anak kecil yang ngambek saat disuruh tidur siang.

"Gue nggak papa kok kalo kalian mau cerita di sini.." ungkap Zeeva diakhiri dengan cengiran kikuk. Soalnya Zeeva juga penasaran dengan apa yang akan Vanno dan Vinca bahas.

Vanno menahan senyum gemasnya melihat gadis yang nampak lucu itu. "Eum, yaudah .. Ngomongnya di sini aja." putusnya kemudian sembari menoleh ke arah Vinca.

Sedangkan Vinca hanya tersenyum kecil menyaksikan dua sejoli di hadapannya. Sejujurnya, ada sedikit perasaan sesak yang bergejolak di dalam hatinya. Teringat akan kenangan-kenangan indah dulu saat masih bersama Vanno.

Semoga lo sama dia bahagia ya, Pan.

Gue janji gak akan ngerusak hubungan kalian berdua.

Gue akan berusaha buat ngehapus lo dari benak gue.

Gue sayang sama lo, Pan. Tapi gue harus ngerelain lo sama dia.. Asalkan dia bisa ngebuat lo bahagia.

Tolong cintai Pano sepenuh hati lo, ya, Zee.

Vinca mencoba menetralkan perasaannya. Membuang jauh rasa sesak dalam hatinya. "Eum .. Gue pernah nggak sengaja dengar kalo Bara mau balas dendam ke orang .. Gue nggak tau siapa .. Tapi mungkin orang itu elo," ungkapnya pada Vanno.

Vanno lantas memasang muka penuh keheranan. "Balas dendam?" tanyanya. Ia mengedikan bahu sembari menampilkan raut kebingungan, "but why? And whats the reason?"

Vinca menggeleng pelan. "Gue gak tau apa alasan pastinya. Tapi, dia pernah nyuruh gue buat ikutin rencana dan permainan dia .... Dan kayanya—dia emang sengaja ninggalin Qey di taman waktu itu, biar Qey dan lo ketemu .... Jujur gue gak tau apa rencana dia, tapi gue yakin ini semua pasti perbuatan dia."

"Apa karna masalah keluarga?" Zeeva menimbrung.

"Gue nggak tau. Gue juga gak terlalu mengenal gimana dan di mana keluarga dia. Gue bahkan gak tau gimana masa lalu Bara." ungkap Vinca.

"Terus, kenapa lo mau nikah sama dia kalo lo sendiri gak mengenal baik latar belakang dia sama keluarganya?" tanya Zeeva bingung.

"G-gue—" Vinca ragu untuk mengatakannya. Ia terdiam merenung dengan ekspresi yang terlihat murung.

Sekitar hampir 2 menit bungkam, Vinca menghembus napas yang panjang. Lalu mencoba menceritakan tentang masa lalunya. Setelah berhasil melawan bayang-bayang ketakutannya. "Gue dijodohin sama dia. Lebih tepatnya, Bara ngejebak gue.."

Born to be Daddy | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang