3

240 23 7
                                    

" susah banget sih jadi dokter pediatric"

Gadis cantik disudut ruangan sibuk membolak-balik buku tebal dan mengacak surai jelaga nya kesal.

" kan ngk ada yang nyuruh lo jadi dokter anak" sebuah suara menyaut di belakang punggung nya.

Sang gadis hanya mendengus kesal, sudah penat karna belajar ditambah lagi harus bertemu musuh bebuyutan nya.

" gw ngk butuh pendapat,pergi sana"

Gadia itu beranjak dengan kesal, sembari berlalu dia mendorongkan sedikit ujung pundak nya kepada si pria yang sedari tadi setia meledek nya.

" nanti dulu, mau kemana sih?"

Jemari nya ditarik mundur kebelakang oleh asal suara itu lagi.

" please deh ken lepasin gw, gw lagi ngk mau debat"

" marah melulu, nih makan dulu"

Kenneth memberikan bungkusan coklat gambar ayam atau entah burung
Yang jelas itu chiki coklat kegemaran sahabat nya ini.

Zemira tak bergeming sama sekali, biasanya dia akan melonjak kegirangan karena sebungkus chiki, menurut ken harga kesenangan milik zey sangat murahan dan gampang di dapatkan.

" loh, tumben ngk lompat kaya simpanse?" Ken meledek nya lagi

Zey beranjak kesal

" eh..iya iya bercanda, ngambek mulu"

Zemira memang tidak bisa di tebak, kadang terlalu mudah kadang benar-benar sulit. Dia penuh misteri
Bagi ken yang lama mengenal dirinya
Zey masih susah dikenali.

Ken dan zey sedang menghadapi masa koas yang sulit, mungkin kata sulit lebih tepat di sandingkan untuk zey, dia lebih acak-acakan dibanding ken.
Untuk ken pelajaran apapun tidak sulit, kadangkala zemira memberi gelar
Tuan pustaka kepada ken, isi kepala ken bahkan sebanding dengan isi pustaka nasional.

" itu takdir" ken menyombongkan kehebatan nya.

Zey tidak bisa membantah sebab jika itu urusan otak dia bisa buat malu diri sendiri. Jika mendebatkan hal ini dengan  ken.

Gadis dengan pakaian biru bertulis kan
Dr di atas pakaian nya, tidak terlihat seperti dr, lebih terlihat seperti orang yang tengah pusing memikirkan cicilan

" ken, gw se ngk pantes itu ya jadi dokter?" Zemira mulai lagi dengan semua pertanyaan hoppeless milik nya.

" kalo lo ngk percaya sama diri lo ya berenti aja buat jadi dokter" ken memandang zey

Zemira mendengus lagi, ken bukan tipikal teman yang akan memanjakan nya dengan perkataan yang manis, ken selalu bilang berenti saja kalau lo ga yakin. Bukan nya yang milih jadi dokter itu lo sendiri? Kenapa lo ga bisa tanggung jawab sama pilihan sendiri?

" coba liat gw sini" ken menagkupkan tangan nya diatas kepala zey

" udah setengah jalan, inget janji lo apa sama almarhum papa sebelum beliau meninggal? Jangan nyerah sekarang"

Zemira melihat ken dengan mata yang sedikit berkaca- kaca ketika disebutkan perihal ayah nya, lalu dirinya merebahkan kepala di bahu ken.

" makasi ya ken "

Ken menepuk pundak nya

" mau beli chiki lagi? "

Zemira mengangguk.

THE UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang