14

87 16 5
                                    

Hari itu zemira mendapat undangan acara makrab alumni sekolah, sekaligus pesta malam alumni. Malas sebenarnya untuk mengikuti acara ramai-ramai begitu. Zemira ingin tidur saja dirumah
Tapi teman-temannya getol memintanya hadir.

Akhirnya berat hati zemira menuruti untuk hadir pada acara itu. Dia memilih memakai dress hitam motif bunga selutut. Mengikat rambutnya dan merias wajah simple saja.

Ponsel nya berdering,

" udah? Gw udah dibawah"

" bntar gw turun dulu"

Zemira memakai hills nya dan keluar dari asrama nya menemui kenneth dibawah, jujur ketika zemira keluar dari pintu mata ken hampir saja keluar. Cantik? Tentu saja bahkan jika zemira sedang berantakan dia tetap saja cantik.

" lama banget princess" kenneth memandangi zemira

" ya maaf " zemira tersenyum hingga giginya kelihatan.

Hancur lebur konsentrasi dan pertahanan ken jika zemira seperti itu.
Dalam mobil ken hanya hening, sesekali memandangi zemira yang duduk di sebelahnya. Berfikir apakah dirinya akan menjadi orang beruntung yang memiliki hati gadis ini?

Zemira itu cantik bukan hanya paras nya, hatinya pun sama cantiknya. Satu-satunya yang mengulurkan tangan ketika kenneth dalam keadaan sulit.

Dulu sekali, ken pernah ada di fase yang buruk, adiknya meninggal saat dia sedang memboncengnya ke sekolah, motor yang dia kemudikan ditabrak oleh kendaraan yang tak bertanggung jawab.
Hingga adik nya meninggal di tempat. Sejak saat itu ibu ken yang hancur terus menerus menyalahkan ken sebagai pembunuh yang membunuh adik nya.

Pada saat itu zemira mengulurkan tangan untuk ken, dia orang yang membantu ken sembuh dari penderitaan nya. Dia pula yang membantu memperbaiki hubungan kenneth dan ibunya.sejak saat itu zemira adalah hidup nya.

" ngelamun aja, lagi nyetir yg fokus"
Zemira menyuapi ciki ke mulut kennet

Kennet tersadar lalu memandang zemira

" mikirin apa?" Zemira memandang ken

" lo cantik banget zey" kata-kata itu keluar begitu saja tanpa permisi

"HAH???" zemira mengkonfirmasi ucapan ken karena barusan ada mobil dengan klakson yang melintas.

" lu ngomong apasih?" Zemira memandang ken

" geer, liat tuh ciki lo tumpah bikin brantakan mobil gw" ken membuang wajahnya dari pandangan zemira dan kembali fokus menyetir sembari bersyukur bahwa zemira tak mendengarnya.

Acara yang ramai, pesta kebun menjadi konsep acara malam ini. Pepohonan rindang yang dihiasi lampu kerlap kerlip dan musik jazz mengalun lembut.

" aduh" kaki zemira menyandung sesuatu

" hati-hati dong" ken menangkap tangan zemira agar dirinya tidak terjatuh.

Zemira hanya nyengir tak bersalah, ken yang geleng-geleng kepala memandang sahabat cerobohnya itu.

Malam itu mereka berkumpul bercengkrama, menceritakan pencapaian dan hal-hal klise lain. Semuanya terdengar penuh validasi dan kepameran. Hal itu memuakan untuk di dengar setiap kali bertemu teman lama.

Zemira memisahkan diri dari ken yang tengah asik berbincang dengan teman-teman nya, zemira berjalan ke deretan minuman. Terkejut disini bahkan menyediakan wine.

Zemira memilih sebuah wine di gelas kristal yang di sediakan disana, awalnya mencicipi saja lama-lama ternyata wine menjadi manis dan candu di bibirnya.

Dia mengenyahkan diri dari kerumunan dan berpindah ke sudut yang sepi, sayup suara musik yang melambat menjadi syahdu Masih terdengar. Zemira mencari tempat duduk dengan meja yang sepi. Dia menenteng segelas wine lagi, mungkin sudah tegukan kesekian.
Jalannya juga sudah lumayan sempoyongan.

" udah berani minum, padahal minum 2 gelas udah sempoyongan jalannya" seorang merebut gelas itu dari zemira yang sudah separuh sadar pengaruh alkohol.

" ih biarin, sini kembaliin" zemira merebut gelas minuman nya

" minum ini aja, ngapain minum wine? Besok harus tugas di rs, dan anak-anak bakal nyium bau alkohol dari mulut kamu"

Zemira terdiam memandang pria di hadapannya, lalu menarik baju nya

" kamu!! ..." zemira menarik kerah nya sampai wajah mereka beradu tatap

Pria itu hanya memandang gadis mabuk itu sembari tersenyum.

" kenapa? Ada yang salah?" Dirinya balas bertanya.

" you kiss me carelessly, sampai tidak bisa aku lupakan, dasar kurang ajar" zemira memukul dada pria itu gontai

" you want me to kiss you again now?"
Dia memandang wajah gadis itu

Entah pengaruh mabuk atau apa yang telah merusak pikiran zemira. Dia mengangguk

" give me as much as you can" zemira menarik kemejanya dan duluan menautkan bibir disana.

Pria itu menarik tengkuk zemira dan menautkan lebih dalam ciuman nya, dia seolah membuat seluruh waktu berhenti berputar.

Zemira melepas tautan nya " hey, i love you" lalu memeluk matthew erat.

Saat ini matt tidak tau zemira menganggap nya zavier atau siapa yang jelas zemira terasa berbeda sekarang, sekalipun zemira mencintai dirinya dan menganggap dirinya zavier. Matthew kali ini tak peduli lagi. Dia telah terlanjur jatuh padanya.

" i love you too zemira" matthew balas memeluk zemira yang kini terlelap dalam pelukan nya.

THE UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang