21

76 13 14
                                    

" ayo putus"

Dua bait kata yang nyatanya mampu meruntuhkan seluruh hari yang cerah menjadi gulita, tidak ada yang mampu memprediksi sesuatu tetapi terlalu menyakitkan dan terdengar begitu terburu-buru.

Suara isak tangis memecah keheningan malam hari, tisu berserak kian kemari
Mungkin sebentar lagi akan jadi lautan tisu yang dipenuhi bekas air mata dan juga ingus.

Tok tok...

Suara pintu diketuk dari luar, zemira melangkahkan kaki sembari terus mengusap matanya yang sudah sembab karena menangis sedari tadi.

Sesosok pria tinggi yang dikenalnya berdiri di depan pintu, mengulas senyum manis namun mendadak sirna karena mendapati air mata di wajah kekasihnya

" kenapa sayang?" Matthew terlihat khawatir dengan zemira.

Gadis itu hanya menghambur kepelukan matthew begitu saja, tidak bicara apapun. Matt melemparkan tas kerja nya kedalam lalu mengangkat zemira menggendongnya.

Zemira di dudukan di sofa, betapa terkejutnya matt dengan lautan tissu bekas dimana-mana. Membuatnya semakin heran ada apa sebenarnya.

" kenapa sih? "

Zemira menunjuk televisi yang menampilkan drama favorite miliknya, matthew menghela nafas panjang. Telah bertalu jantungnya berfikir apa yang telah terjadi sehingga gadisnya menangis seperti ini.

" kok sampe gini sih, emang ceritanya gimana" matthew memandang zemira sembari merapikan anak rambut di keningnya.

" mereka putus" zemira menangis lagi sembari memeluk dan membenamkan kepalanya kepelukan matthew.

Matth hanya tersenyum sudah mengerti
Dia mengusap pumggung zemira, mengecup kepalanya, terus memeluk zemira.

" kamu jangan putusin aku ya" zemira memandang matthew dengan kedua matanya yang membulat lucu

" aneh aja kenapa harus putus?" Matthew balas memandangi zemira

" kangen" zemira kembali memeluk matthew

" naga-naganya lagi pms nih" matthew menebak.

Zemira memang menjadi sensitif dan mudah sekali menangis jika sedang datang bulan. Matthew hafal sekali dengan seluruh sikap zemira yang seperti ini.

"Kamu kok pulang ngga bilang?"

" biar ngasih kejutan aja ke kamu"

" kamu beneran jangan putusin aku ya"

" yaudah kalau gitu kamu jadi istri aku"

" hah??"

" zemira yasmin, ayok nikah sama aku"

Matthew mengeluarkan kotak warna biru dari kantongnya, memberikan kepada zemira.

" tapi aku ngga bisa masak"

" aku yang masak"

" tapi aku ceroboh"

" gpp"

" tap..tap.."

Matthew mendaratkan kecupan kepada zemira, menautkan seluruh dirinya
Agar zemira tau dia menginginkannya lebih dari apapun.

" zemira yasmin, hari ini aku matthew luke meminta izin  untuk melamar kamu, jadi istri aku di setiap keadaan,di setiap kelebihan, setiap kekurangan."

Zemira mengangguk setuju, lalu berurailah air matanya berlinang

" kita bakalan tenggelam di lautan tissu bekas ingus kamu sayang, udah dong nangisnya" matthew mengusap wajah zemira

Zemira tertawa sembari memukul matthew.

" besok kita ke makam zavier ya"

Zemira mengangguk setuju
Matthew mendaratkan kecupan di kening zemira.

THE UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang