18

90 12 13
                                    

"Love is a mystery that is hidden throughout the ages, sneaking behind the appearance and make our hearts as the nest"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Love is a mystery that is hidden throughout the ages, sneaking behind the appearance and make our hearts as the nest".

"Love is a mystery that is hidden throughout the ages, sneaking behind the appearance and make our hearts as the nest"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 "You wanna know who I'm in love with? Read the first word "

"Love is like an hourglass, with the heart filling up as the brain empties"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Love is like an hourglass, with the heart filling up as the brain empties". – Jules Renard

 "Love enters a man through his eyes, woman through her ears"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 "Love enters a man through his eyes, woman through her ears". – Polish proverb.

 – Polish proverb

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I choose you. And I'll choose you over and over and over. Without pause, without a doubt, in a heartbeat, I'll keep choosing you".

" thank you for loving me" matt menangkupkan telapak tangannya pada wajah munggil zemira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" thank you for loving me" matt menangkupkan telapak tangannya pada wajah munggil zemira.

Zemira tersenyum lucu sembari mengangguk kecil seperti anak kecil

Zemira berdiri lalu tiba-tiba mendekat dan duduk diatas pangkuan matthew
Memandang matt, sementara yang dipandang gelagapan tidak tau harus berbuat apa dalam kondisi seperti sekarang.

Zemira menyapu jemarinya di kening matthew sembari terus menelusuri wajahnya, bermain di rahang indah milik pria yang sudah resmi menjadi kekasihnya itu.

" kamu emang gini ya anak nya?" Matthew memandang zemira

" gini gimana? gini maksudnya?"
Zemira tertawa girang,turun dari pangkuan matt

Matthew lagi-lagi merasa dikerjai, kekasihnya memang jahil dan hobi sekali mengerjai dirinya. Tapi kali ini tidak mau kalah begitu saja dengan zemira. Matthew menarik zemira ke belakang, mengaitkan tangannya kedada zemira.hingga zemira terdorong ke belakang membentur tubuhnya.

" kamu kebiasaan ya, selalu ngerjain aku" matthew berbisik di sisi telinga zemira.

Zemira tertawa karena menurutnya hal paling seru memandangi wajah matthew yang panik karena menghadapi tingkah laku miliknya yang selalu spontan dan tiba-tiba.

Matthew membalik tubuh zemira menghadap dirinya, menyudutkan tubuhnya ke dinding lalu menatap wajahnya, tinggi mereka terpaut jauh
Justru itu yang terlihat lucu, matthew menurunkan wajahnya agar sejajar dengan wajah zemira

" aku udah bilang jangan bikin aku jadi ngk sopan kan?"

Mathhew menautkan bibirnya dengan milik zemira, menghabisi seluruhnya, dengan irama tergesa dan diperlambat dalam satu waktu, ritme yang manis dan juga panas.

Jujur menghadapi matthew dalam saat begini cukup sulit bagi zemira, tetapi sangat menyenangkan. Dia meneguk semuanya. Berbagi saliva yang tentu saja membaur karena matthew mengabsen apapun dari bibirnya tidak bersisa.

Matthew menangkupkan tangannya di pipi zemira, terus mengabsen apapun yang bisa di temuinya disana, seolah tidak berpuas diri. Seperti dahaga yang tak kunjung selesai.

Matt melepaskan ciumannya dari zemira yang hampir saja kehabisan nafas, dia membuka matanya lalu mendapati wajahnya merah padam.

Dia menyembunyikan wajahnya dalam pelukan matthew, dan matt pun tersenyum balas memeluknya dan mencium puncak kepala nya.

" kenapa gitu? Malu?" Matt meledek zemira

Zemira mengangguk dalam pelukan matthew, lalu dia memukul tangan matthew pelan, menjelaskan bahwa dia malu sekali saat ini.

" kamu udah ciuman sama aku 3 kali masih malu?" Matthew tertawa keras

Zemira memandang wajah matt

" 3 kali apa? Ngarang, baru dua kali"
Zemira mengelak

" 3 kali sayang, waktu kamu mabok kamu cium aku sambil marah-marah lupa ya?" Matt tersenyum puas

Zemira kembali menyembunyikan wajah malunya, kali ini bukan main malunya.
Sementara matthew hanya bisa tertawa keras merasa menang.

***

" evan??? Kapan dateng? " zemira memeluk pria di hadapannya kini

" baru sampe tadi, lo masih pendek aja" pria itu tertawa

" dasar kurang ajar, eh lo pindah ke jakarta?" Zemira semangat"

" iya gw perhari ini di rs yang sama" evan tersenyum hangat

Zemira terlihat bahagia, evan adrian sahabat masa kecilnya juga seorang dokter, sekarang dia pulang kembali ke jakarta setelah 2 tahun bertugas di singapore.

" lo pulang? Rugi banget padahal karir lo di singapore bagus" ucap zemira..

" gw pulang buat lo"

Evan mengelus kepala zemira, membuat zemira terdiam dan tak bisa bicara sepatah katapun.

Introduce evan adrian, spesialis cardio
Ngga suka seafood. Punya pabrik gula di setiap senyumnya kata zemira.

THE UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang