23

69 11 8
                                    

" matth? Ka..kamu?"

" ia ini aku sayang"

Matthew kini berada di hadapan zemira lengkap dengan setelan rapi dan dihadapan mereka seorang penghulu dan saksi yang akan menjadi saksi pernikahan mereka hari ini. Dia melihat sekeliling juga ada ibunya, ken dan kerabat-kerabatnya. Mereka semua tersenyum kepada zemira.

Dari jauh evan melambai sembari tersenyum. Dan bicara dengan irama bibir " good luck beautiful"

Zemira yang terlihat shock tak berkesudahan hanya diam sembari melihat prosesi ijab kabul yang di lakukan lancar dan lantang oleh matthew, yang kini sah bergelar suami dari dirinya.

Semua bertepuk tangan dan bersorak untuk kebahagiaan kedua mempelai
Berbeda dengan zemira yang masih bermain dalam kebingungan, matthew terlihat semangat dan senang sekali

Dia mencium kening zemira, memandangi wajah tercantik yang hari ini sampai nanti akan menemaninya dari tidur hingga bangun tidur.

" kamu kayak ngga seneng sih nikah sama aku" matthew berbisik di telinga zemira

" kamu hutang penjelasan sama aku" zemira mencubit perut matthew setelah kesadarannya kembali penuh

" aduh, iya sayang sekarang mau cium boleh?" Matthew meringis

Zemira mengangguk setuju, hingga mendaratlah kecupan mesra diantara riuh tepuk tangan para hadirin pesta.

****

Malam resepsi zemira dan matthew mengusung konsep santai lebih kekeluargaan, tidak mau terlalu riuh dan glamor, zemira juga memilih gaun nan santai karena lebih ingin berakrab dengan para tamu dan keluarga yang datang.

Matthew terlihat sedang bercengrama dengan evan dan ken, mereka tertawa puas dan sangat puas. Terlihatlah disini betapa berhasilnya rencana busuk mereka.

" gw cuma bantu ya bro, sisa nya urus sendiri ya" evan menepuk pundak matthew

Zemira masih sibuk menerima tamu-tamunya, dia juga terlihat bercengrama dengan banyak teman,dan sahabatnya.

" kenapa sih ngeliatinnya gitu?" Ken menyenggol tangan matthew

" ya wajarlah cantik gitu, gw hampir lupa diri mau bawa kabur beneran" evan menenggak minumannya.

" gw bunuh lo kalo berani gitu" matthew mengepalkan tangannya sembari tersenyum.

Setelah acara resepsi, ada acara dansa yang ditujukan untuk kedua pengantin
Lampu di redupkan, keduanya dibiarkan berdansa di tengah lantai dengan alunan musik yang merdu.

" kamu cantik banget malam ini"

Tentu saja cantik dengan gaun yang di buat khusus memperlihatkan bagian punggung nya yang terlihat seksi. Simple namun begitu manis

" sumpah cara kamu ngga lucu sama sekali, buat apa kamu pake acara culik-culikan buat nikahin aku?" Zemira masih merengut kesal.

" aku cuma mau ngabulin keinginan aneh kamu, apa salahnya?" Matthew tersenyum

" keinginan aku?" Zemira berbisik

" kamu inget? Waktu kamu sama ken ke acara makrab? Kamu minum disitu dan mabok, kamu muntah di baju aku trus sepanjang jalan meracau ngga jelas, katanya mau nikah yang skenarionya ala-ala mafialah, apalah. Waktu itu aku cuma bisa ketawa aja, aku pikir ni anak emang kebanyakan baca cerita halu aja"

Zemira menunduk malu, menyembunyikan wajahnya di dada matthew, tak kuasa menampung sepenuh hati rasa malu dan kebodohan nya.

" yaudahlah, yang penting sekarang udah terkabul kan? Keinginan kamu? Seneng kan?" Matthew tersenyum

" aku malu"

" tapi seneng ngga? Suaminya kepikiran bikin surprise gitu?" Matthew tertawa kecil

" engga, aku malu banget sampe ngga bisa liat muka kamu lagi"

" jangan gitu dong, nanti malem kamu harus liat muka aku biar seru"

Zemira memukul pelan dada matthew
Sudah malu merasa double malu karena ucapan matth barusan terdengar ambigu bagi pengantin baru.

" kamu pernah tidur sama aku masih malu liat muka aku?"

" tapi kita ngga ngapa-ngapain"

" harusnya aku apa-apain?"

" diem!!!"

" nanti malem aja ya, masih rame soalnya"

" diem!!!!"

Matthew tertawa sembari sesekali meloloskan ciuman di wajah sang istri.

THE UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang