4

136 16 1
                                    

Zey masih berkutat dengan segala problematika koas milik nya, bukan mengeluh hanya terkadang hari yang dia jalani terlihat lebih lelah dari apapun.

Hari yang dia jalani untuk tinggal di asrama yang disediakan rumah sakit untuk dokter koas, dihabiskan untuk belajar dan lebih banyak meratap
Hingga kantong matanya menghitam legam.

Hari ini libur tapi dia bahkan tak menikmati bagian liburan nya, dia masih berada di deretan buku setinggi gunung yang mesti di baca nya, belum lagi bertumpuk jurnal yang harus di selesaikan.

" ahh gw bisa cepet mati kalo gini"

Kata khas dari orang yang sedang lelah
Selalu mau mati, padahal baru kemarin hampir di srempet motor pun traumanya berminggu-minggu lamanya.

Akhirnya dari pada lelah dan menggila sendiri. Dirinya memutuskan pergi keluar, mencari angin segar sekaligus
Kopi dingin untuk isi kepala nya yang berantakan.

Zey membeli kopi kalengan dingin di minimarket terdekat di asrama, lalu memilih duduk di taman dan menenangkan diri nya.

Melamun..
Bukan memperbaiki isi kepala
Justru banyak hal berputar di dalam benak nya, terus -menerus tanpa berhenti.

" jangan kebanyakan melamun, nanti kemasukan setan kan repot" sebuah suara di belakang tak asing terdengar

" bisa ngak sih sehari aja lo tu jangan ada di sekitar gw ken?" Zey merengut karna merasa mood menyendiri nya berubah.

" ya gw juga anak koas di sini, apa salah nya gw duduk disini? Lagian kita satu asrama kan?" Ken duduk sembari menyilangkan kaki nya di samping zemira.

Zemira dan ken sekarang sama-sama terdiam untuk waktu yang lama, mereka hanya saling memandang matahari sore yang mulai beranjak terbenam.

" zey" ken menghadapkan wajah nya kepada zemira yang masih sibuk memejamkan matanya dan merasakan sinar mentari terakhir sore itu.

Ken, hanya bisa memandangi zemira dalam balutan mentari senja yang menerpa wajah nya, seluruh sisi milik zemira sempurna. Bahkan terlalu sempurna untuk bisa di jelaskan.

Manusia memang tak pernah sempurna
Tetapi zemira terlalu sempurna, apapun yang tuhan letakan di dalam dirinya
Terlalu sempurna.

" sampe hari ini gw ngk pernah tau kenapa lo mau masuk pediatric, padahal tadinya mimpi lo justru jadi arsitek"

Tiba-tiba saja zemira menolehkan wajah nya kehadapan ken yang sedang sibuk mematri wajah zemira sedari tadi.

" ya karna gw penasaran" ken membenahi kegugupan nya sendiri, karna beradu tatap dengan pemilik mata  yang begitu indah.

" penasaran? Ternyata punya otak pinter itu enak ya? Bisa iseng nyoba banyak hal tanpa beban berlebih. Gw iri sama lo"

Zemira tersenyum tipis dan beranjak meninggalkan ken

3 tahun lalu

" kennnnn gw keterima fk, gw seneng banget ken akhirnya mimpi gw tercapai"

Zey berlari memeluk kenneth di hadapan nya saat itu, ken hanya terdiam

" kok lo diem aja sih?"

" selamat ya zey" ken balas memeluk zemira.

Jujur pada waktu itu ken bahkan tak tau mau membawa arah hidup nya ke mana, karna di dunia nya yang berantakan dia hanya memikirkan zemira. Zemira adalah pil yang mampu menghilangkan setiap luka yang menembus lubang di hatinya.

" lo bakal jadi arsitek kan? Gw bakal nunggu mimpi itu" zemira memandang ken berbinar.

Ken bimbang antara harus menerima permintaan beasiswa nya ke belanda sebagai arsitek. Dan berpisah bertahun lamanya dengan gadis yang dia cintai..

Cintai?

Ya dia mencintai zemira...

Seluruh nya..

Sepenuh hati nya.

Pada akhirnya ken sampai di fakultas yang sama dengan zemira, antara tolol dan tak mau berpisah. Dia melepas impian yang telah di bangun nya demi seorang wanita.

THE UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang