20

86 11 16
                                    

لو لم أبصر وطني الثاني في عينيك, لكانت هذي الدنيا كَذِبا

Sebuah memo dalam bahasa arab, dan sebungkus roti tertata rapi di meja kerja zemira. Siapa pula kiranya yang punya kerjaan begini? Untung saja dia tak buta aksara. Hanya dia tak tau arti tulisan meski bisa membacanya.

" jangan lupa makan rotinya "

Begitulah kira-kira tulisan di ujung memonya, tulisan yang masih dia hafal milik siapa tanpa harus penat berfikir
Siapa tersangkanya.

Zemira tersenyum mengambil memo di bungkusan rotinya, lalu menempel di sisi layar komputernya, kelak dia harus bertanya apa arti tulisan arab ini kepada si pengirim roti.

Zemira menjalani hari-hari bekerja seperti biasa, merasa bosan katrna dia merindukan matthew sangat parah
Hari ini tak biasa, rasa rindunya dikali 2 lebih parah.

Zemira mengambil ponsel miliknya, memandangi layar ponsel nya. Dimana terdapat foto matthew disana. " duh duniaku kenapa harus dibawa semua? Aku cuma punya itu" 

Zemira menyentuh layar ponselnya, serupa menyentuh wajah matthew
Zemira selalu merasa senyuman matth adalah dunia baginya, penguatan untuk dirinya.

Zemira sedang kadung rindu, mungkin semesta mengabulkan rindu menggebu itu jadi nyata. Sebuah nama tertera meminta panggilan vidio

Sayangku

" hai love, miss you"

Zemira tersenyum memandang matt yang masih menggunakan kacamata dan baju kerjanya.

" pacar aku ganteng banget"

Matth tersenyum malu

" mau apa?" Matth memandang zemira

" mau apa?" Zemira mengulang pertanyaan matthew

" iya muji aku kamu mau apa?, kemarin mau jalan sama temen-temen kamu izinnya juga begini, sekarang mau kemana?" Matthew tersenyum meski dirinya tetap sibuk mengetik pekerjaan sembari sesekali melirik zemira.

" kangen" zemira menundukan wajahnya

" sabar ya, bentar lagi kan aku pulang"

" kalau pulang mau cium yang banyak"
Zemira bicara dalam mode lucu

" boleh, mau apa lagi?" Matth tersenyum

" mau peluk, mau di pukpuk kalo tidur"

" baiklah bos, that's enough?"

Zemira menggeleng

" mau apa lagi?" Matthew menghentikan pekerjaannya, membuka jas kerja nya, membuka kacamatanya lalu berfokus pada jawaban kekasihnya

Zemira memasang wajah nakal sekarang, sembari tersenyum tanpa rasa bersalah sama sekali.

" ini belajar dari buku yang mana lagi?" Matthew tersenyum memandang zemira

Zemira tersenyum menggemaskan

" babe, i'm your mine, semuanya punya kamu. Mau di apain aja aku iklas" matthew beranjak lalu membuka kemeja nya, menampakan garis sempurna tubuhnya. Perut yang berotot sempurna

Zemira terperosok di kursi kerja miliknya sendiri, berapa kalipun dia melihat tubuh matthew tetap saja mengejutkan bagi dirinya.

Matthew tertawa melihat tingkah lucu zemira yang masih gugup melihat dirinya seperti ini.

" kamu masih shock gitu ya liat pacar kamu ngga pake baju?" Matth tertawa

Wajah zemira kini merah padam, ya walau sudah beberapa kali melihat tubuh matt, tetap saja dia terkejut
Berapa kalipun dia melihatnya.

"Jangan suka tiba-tiba buka baju dong" zemira membenarkan kacamata milik nya

Matt benar-benar tertawa brutal sekarang, sembari memakai kaos yang baru diambilnya dari lemari

" aku bener-bener kangen sama kamu yang kaya gini sayang, kenapa harus lucu? Kamu tega banget aku jauh loh" matt memandang zemira dalam

" sabar ya, sebentar lagi kok sebulan lagi" zemira tersenyum

Matthew mengangguk sembari tak melepas pandangan mata dari zemira

" mau apa kalau aku pulang?"

" mau kamu aja"

" mau aku? Ini gimana maksudnya?"

" mau makan kamu" memasang wajah gemas

" UDAH YA ZEMIRA!!!" heboh sendiri

Zemira tertawa puas sekali karena berhasil mengerjai kekasihnya yang sekarang malah tantrum sendiri.

" awas ya kalo aku pulang, kamu ngga boleh kabur. Kamu yang mulai-mulai begini" matthew menyilangkan tangan di dadanya

Zemira mendekatkan wajah nya ke ponsel dengan nada menggoda

" yang bener? "

" SAYANG!!!! UDAH!!!"

lagi-lagi zemira terpingkal karena kelakuan pacarnya yang malah terlihat seperti bocil 2 tahun ketika makanan nya direbut.

THE UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang