22

59 9 15
                                    

Kembali pada dunia pekerjaan dan segala rutinitas hiruk pikuk dan kerumitan rumah sakit, kembali pada wangi alkohol, jarum suntik, suara isak tangis anak-anak dan segalanya.

Zemira dan matthew sepakat menunda pernikahan sampai beberapa bulan kedepan meski zemira sudah menerima lamaran matthew. Jelas lagi-lagi alasan nya adalah kesibukan keduanya.

Matthew tidak keberatan, begitu pula zemira pasangan aneh yang buat orang tak habis fikir. Rela menunda pernikahan demi keberlangsungan karir.

Kabar itu tentu santer di rumah sakit, meski matth dan zemira berbeda divisi
Tetapi sudah jadi isu publik kalau mereka akan segera menikah.

Namun baik matthew dan zemira enggan berkomentar dan menanggapi apapun, karena mereka sudah sepakat
Dan menerima apapun konsekuensinya termasuk menjadi headline di rumahsakit.

" udah kayak seleb banget deh, di omongin semua orang" ken menyenggol zemira

" kenapa? Lo mau ikut gibah?" Zemira sedang merapikan buku yang usai dibacanya.

" kuat-kuat deh lo" ken tersenyum lagi

Zemira hanya menggeleng, sembari merapikan rambutnya melangkah keluar pintu.

Drag...

" duh maaf ya" zemira memungut buku yang berjatuhan.

" makanya kalo jalan liat kedepan dong" seseorang ikut memungut buku-buku itu

" evan?" Zemira terkejut

Evan tersenyum memandangi zemira

" sore ini ada waktu ngk? Mau nemenin gw? " evan meminta waktu zemira

" tumben, kemana?"

" nanti lo juga tau, ya..please jam 5"

Zemira mengangguk setuju, lagipula dia merasa ada waktu luang. Paling tidak bisa dipakai melonggarkan kepenatan sebentar.

***

Zemira sudah siap menunggu evan, dengan setelan jeans dan sweater simple, tak lama evan datang dan mempersilahkan zemira masuk ke mobil nya.

" kita mau kemana sebenernya?" Zemira bertanya lagi

" hmmm nanti aja dibahas nya"

Evan mengemudikan kendaraannya tergesa, seolah sedang mengejar waktu yang tertinggal.

" yok turun"  evan membuka pintu untuk zemira

Zemira bingung dengan ini dia di ruang terbuka yang terlihat seperti lapangan luas tanpa ada apapun disitu. Untuk apa evan membawanya kemari?

" kita mau apa kesini?"

" nanti lo juga bakal tau, sebelum itu sorry ini bakal agak ganggu sedikit"

Evan membekap hidung zemira dengan sapu tangan yang telah diberi obat bius
Zemira jelas melakukan perlawanan dan terus meronta, tapi apa daya efek obat biusnya terlalu kuat untuk dilawan oleh nya, akhirnya dirinya harus terlelap dalam pengaruh bius.

Zemira terbangun di dalam kamar yang tidak tau milik siapa, kepalanya benar-benar pusing tak karuan. Sekeliling diperhatikan tetapi ini jelas bukan kamarnya, bukan rumahnya.

" udah bangun?" Suara seseorang memecah lamunan zemira

" evan?

" tidurnya nyaman banget gw ngga tega buat banguninnya" evan tersenyum

THE UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang