5

106 16 0
                                    

Libur masih lumayan lama, zemira memilih pergi stay cation sendiri. Dia lebih suka ketenangan daripada keramaian, bukan introvert tetapi di dunia nya sudah begitu brisik oleh realita dan kenyataan. Jadi dirinya lebih menginginkan sejenak ketenangan disaat dia tidak beraktifitas.

Zemira memilih kegiatan solo hiking, kembali kepada alam adalah moment terbaik disaat dia penat dengan realitas
Berbekal rasa nekat dia memilih kegiatan ini.

Terlena dengan pemandangan alam, air terjun yang memanjakan mata, zemira duduk memikirkan sudah melewati apa saja selama ini.kalau dipikir hidup nya kadangkala sedikit sial dan tumpul.

Zemira berdiam diri di pinggir air terjun yang bisa dipakai untuk duduk sembari bersantai sejenak, dirinya memejamkan mata menikmati riak suara air terjun
Serta sejuk angin melambai.

10 menit..20 menit..setengah jam..

Waktu bergulir begitu cepat, sang anak koas yang begitu banyak beban terlena sampai alam bawah sadar, tanpa tau senja masuk menyapa.

" woi..."

Suara berat dengan sedikit ketus menyentak tidur pulas nya.

" woi bangun, sampai kapan lo mau tidur? Pelor banget" suara itu kembali mengusik nya

Zemira memukul tangan yang mengusik nya kesal, namun masih memejam kan mata.teramat mengantuk

" ken diem gw ngantuk" kesal nya

" udah tidur sembarang tempat, sekarang malah salah orang" pria itu mendengus kesal

Bagaimana tidak kesal dia terjebak dengan situasi yang menyebalkan. Dia menemui wanita asing yang tengah tertidur di sini. Ingin tak peduli tapi jiwa manusiawinya meronta meski terpaksa
Dan sekarang wanita ini tidur seperti orang mati, susah membangunkan nya.

" WOI!!!!" akhirnya pria ini meneriaki zemira hingga terjaga

" ya ampun..ngk usah triak-triak gw ga budek" zemira masih beranggapan jika itu kenneth

Zemira membetulkan rambut nya, menoleh ke belakang hendak memarahi pria yang dia tuduh kenneth sahabat nya.

" apa???"

Zemira mungkin akan menggenapkan poin kesialan nya hari ini, bergabung dengan segenap rasa malu karena tidur sembarangan dan memarahi orang asing.

" eh, sorry gw salah orang" zey menundukan kepalanya tak enak

" beban, tidur disini sembarangan "
Pria itu menanggapi ketus sikap zemira

" maaf ya, saya jadi nyusahin kamu" zemira makin tak enak hati

" ya memang" ketusnya lagi

Zemira yang sudah sabar dari tadi akhirnya ikut terpancing emosi nya.

" ngk ada yang nyuruh lo disini"
Zemira kesal bukan main.

Zemira tergesa beranjak dari hadapan pria itu, saking kesal nya dia sampai berjalan terburu-buru. Menyandung batu dan hampir jatuh, jika saja tidak di tangkap oleh seseorang.

" punya mata ngk lo?" Pria itu melepas tangan zemira

Zemira ingin marah- marah saking emosi nya dengan pria ini, dia selalu saja berkata dengan nada menyebalkan untuk di dengar.

Zemira beranjak begitu saja, seolah enggan menoleh kebelakang, menyebalkan untuk harus berhadapan dengan lelaki kasar seperti itu.

" lo yakin? Kalo takut gelap ngk usah banyak tingkah" pria itu bersorak dari belakang.

Zemira berhenti, pria itupun ikut terhenti.

Seolah baru saja tersadar baik zemira atau diri nya
Seolah pernah mendengar dan mengatakan hal yang sama, tapi entah dimana.

" ini hutan..kalau takut gelap jangan banyak tingkah "

Kata-kata yang tak asing ditelinga, ataupun diucapkan.

Zemira membalik tubuh nya ke belakang, memandang pria yang baru bicara padanya. Diam untuk beberapa saat.lalu memutuakan pergi

" paling cuma kebetulan"

Merekapun berpisah jalan, masing- masing saling mengingat kejadian ini. Namun mustahil karena sangat sulit diterima nalar di zaman sekarang ini.

THE UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang