Hari ini sangat dingin karena Hujan tidak berhenti sejak kemarin, Renjun terbangun dari tidur nya Lalu pergi menuju kamar mandi untuk mandi. Walau dingin, Renjun tetap harus mandi. Iya dong masa nggak mandi?
Saat selesai mandi, Ia agak terkejut karena merasa ini bukan lah kamar nya.
"Gue dimana deh? Bukan kamar gue ini mah" gumam Renjun sambil melihat sekeliling.
Tak Lama seseorang membuka pintu kamar. Ternyata itu adalah haechan.
'Loh? Oh iya gue kan nginep disini sementara ya' - Batin Renjun
"Kenapa diem aja?" tanya Haechan Yang masih setia pegangin gagang pintu.
Tuh gagang pintu aja setia di pegangin, apalagi cewek nya nanti hwuuu:)
"Eh? Gapapa kok"
"Ohh, sini keluar. Gua udah masak" Haechan pergi duluan dari sana, sedangkan Renjun mengikuti nya dari belakang.
"Lo bisa masak?" tanya Renjun
"Menurut lo?"
"Ngga" Jawab Renjun sambil memperlihatkan Cengiran khas nya.
"Emang gua keliatan kaya orang gak bisa masak ya?" tanya Haechan
"E-enggak.. Kan gue cuma tebak aja.."
"Hmm. Yaudah ayo makan" Mereka berdua pun makan bersama di meja makan. Ya iya dong masa di atas genteng?
"Lo bangun kapan tadi?" tanya Renjun basa-basi. Masalah nya Hening banget. Kan Renjun jadi canggung.
"Enam"
"Hah?! Emang sekarang jam berapa?!" tanya Renjun
"Dua belas"
Uhuk uhuk!
"Gue bangun siang?!" Pekik Renjun lalu melihat Jam ternyata memang benar sekarang sudah Jam 12 lewat 5 menit.
"Gua udah bangunin, tapi lo tetep tidur. Jadi gak gua bangunin" Balas Haechan yang sudah selesai makan.
"Yahh"
"Kenapa?"
"Gue kan mau Lari pagiii, arghh! Gagal lagii" Renjun mengacak-acak rambut nya kesal. Dia tuh kepengen banget Jogging pagi, Tapi gak sempet. Gara-gara bangun kesiangan. Tapi kalo hari-hari gak libur, contoh nya kalo pas mau kuliah. Pasti bangun pagi terus.
"Kenapa gak sore aja?" tanya Haechan
"Males"
"Jogging tuh ngapain aja lo?" tanya Haechan.
"Lari"
"Lari kan? Yaudah lari keliling apartemen gua aja"
"Ogahh"
Haechan hanya menggeleng kan kepala nya lalu berjalan ke arah dapur untuk mencuci piring milik nya dan milik Renjun.
"Eh gak usah, punya gue biar gue aja yang cuci" Renjun mengambil piring nya dan menunggu haechan mencuci piring milik haechan.
"Gak usah, sekalian aja"
"Gak"
"Sini"
"Gakk"
"Sini, Renjun."
"Gak sopan, masa yang punya rumah yang nyuci? Gue tinggal enak-enakan abis makan diem doang? Dih"
"Yaudah sana cuci, punya gua sekalian" Haechan menaruh piring nya dan mencuci tangan nya. Lalu berdiri di depan kulkas sambil bersender di kulkas.
"Heh ngelunjak lo!" Sinis Renjun tapi tetap di cuciin.
Sedangkan Haechan? Ia asyik memperhatikan Renjun sambil tersenyum.
Renjun yang merasa ada yang memperhatikan, akhir nya menoleh ke arah haechan.
Sedangkan haechan langsung pura-pura membuka kulkas milik nya dan mengambil dua ice cream.
Renjun sudah selesai mencuci piring dan menghampiri haechan.
"Lo tadi ngeliatin gue ya?!" Tanya Renjun sambil memicing kan mata nya ke haechan.
"Ngga"
"Halah, gue tau ya. Tadi gue ngerasa ada yang liatin gue!"
"Apa si? Gua dari tadi buka ice cream nih, mau?" Haechan menyodorkan satu ice cream yang belum di buka kepada Renjun.
"Makasih. Tapi tadi Lo liatin gue kan? Ngaku deh" Renjun tetap bertanya seperti itu sampai haechan udah pusing banget denger nya.
"Ck. Jangan geer. Emang disini kita doang?" tanya Haechan Lalu duduk ke sofa di ikuti Renjun
"Iyalah, siapa lagi emang?"
"Setan" Balas Haechan asal.
"HAH?! MANA?! hwaaa BUNDAAA ADA SETANN!!" Renjun teriak tepat di samping telinga haechan, Dan tidak sengaja, Renjun memeluk haechan erat.
"Eh eh bercanda Njun, lepasin. Gua nyesek ini uhuk uhuk!" Renjun pun melepaskan pelukan nya dan memandang haechan sinis. Tapi menurut haechan itu menggemaskan. Mana abis nangis, sambil makan ice cream, mulut nya blepotan sama ice cream.
"Gak serem cil" Haechan menoyor kepala Renjun pelan
"Ck! Lo suka banget ya noyor kepala orang?!"
"Nih" haechan Memberi tissu kepada Renjun
"Hah?"
"Mulut lo di penuhin ice cream itu, Lap nih" Renjun pun mengambil dan mengelap mulut nya menggunakan tissu.
"Mana? Gak ada? Boong ya lo?!"
"Ck, yang bener mangkanya"
Haechan pun mengambil tissu itu dan mengelap bibir Renjun yang ada cream di sekitar nya.
Sedangkan Renjun? Entah kenapa pipi dia berasa memanas.
'Astaga sabar sabar.. Ini kenapa muka nya harus deket sih?! Kenapa pipi gua rasa nya panas?! Jangan sampe keliatan merah pliss' Batin Renjun.
Tapi sayang. Haechan mengetahui nya.
"Pfft, kenapa pipi lo merah? Salting?"
"H-ha?! N-nggak kok, siapa yang S-salting? Ngaco ha ha ha" Renjun dengan cepat mengalihkan pandangan nya ke arah lain, berusaha tidak melihat ke arah haechan yang sedang menatap nya sambil tersenyum.
"Kenapa si? Ngadep sini dong muka nya" Haechan menangkup wajah Renjun dengan kedua tangan nya.
"Hahaha merah muka nya, Lucu dek"
Bagaimana nasib Renjun? Wajah nya udah kelewat merah karena di tatap sekaligus di senyumin.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
kating #Hyuckren
Teen Fiction"Jika langit punya mentari untuk dirindukan, maka aku punya kamu untuk diperjuangkan." -Hc haechan : dom renjun : sub #bahasa Non-baku 30 Agustus 2022