°T E R B E N A M°

394 62 13
                                    

OKE BESTIEE APAKAH KALIAN MASIH INGIN MENGETAHUI KELANJUTAN NYA??

.

JANGAN LUPA VOTE!
KOMEN!

Suasana istana mendadak sunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana istana mendadak sunyi. Penjagaan istana semakin ketat terutama di kamar kian santang dan subang larang.

Mentari mulai menyembunyikan senyumannya, mulai berganti posisi dengan rembulan yang masih malu melihatkan pesonanya. Disana tercipta guratan senja yang indah

Kicauan burung burung yang kembali pulang kerumah mengiasi langit padjadjaran. Jendela jendela istana
mulai tertutup,Seiring dengan hembusan angin malam yang mencekam.

Pintu kamar yang tinggi itu masih tertutup rapat. Tak mengizinkan siapapun untuk mengetahui kabar putra bungsu subang larang itu. Kedua bilah tombak yang disilangkan oleh dua orang prajurit itu belum bergeser sedikitpun.

"Izinkan aku masuk prajurit!" Ujar rara santang dengan nada tinggi.

Surawisesa hanya menatap kedua prajurit itu. Tatapan matanya
Sudah bisa mengatakan bahwa dirinya juga ingin masuk.

"Maaf nyimas, raden. Praharsini tidak ingin diganggu. Mohon menunggu lah sebentar nyimas, raden"

Rara santang hanya bisa menangis sedih. Setelah mengetahui keadaan sang ibunda yang krisis, kini dirinya juga belum bisa menemui sang adik yang ikut terluka.

"Yunda, aku yakin raka kian santang akan baik baik saja"

Rara santang hanya menghela nafas pelan, menghapus air matanya.Dirinya tak mau terlihat lemah didepan adiknya, surawisesa.

"Ya rayi. Aku tau rayi kian santang akan baik baik saja"

"Doakan raka, Yunda"

Rara santang mengangguk. Dirinya mulai merapalkan doa untuk adiknya itu. Perlahan air matanya menetes, tapi dirinya tau adiknya kuat.

Citt

Pintu tinggi itu terbuka. Memperlihatkan praharsini dengan membawa senampan alat pengobatan. Kedua bilah tombak yang menghalangi mereka terbuka
Membuat rara santang dan surawisesa segera mendekatinya dan mulai menanyakan banyak hal

"Bagaimana keadaan rayi praharsini? Dia baik baik saja kan?"

Pertanyaan dari rara santang itu hanya dibalas senyuman oleh praharsini. Lalu, praharsini menjelaskan tentang kian santang.

"Keadaan raden untuk saat ini mulai membaik. Luka yang disebabkan belati itu juga sudah hamba obati. Racun yang terkandung dalam belati itu juga sudah berhasil hamba keluarkan nyimas, raden" Ujar praharsini  panjang lebar.

KIAN SANTANG  ||• Padjadjaran Dengan Ceritanya•|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang