°R E N G G A N I S°

254 41 3
                                    

Rengganis namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rengganis namanya. Gadis berpakaian hitam yang jubahnya dialihfungsikan menjadi selimut untuk kian santang tengah duduk termenung di tepi sungai. Tak jauh dari tempatnya ada sebuah api unggun menyala tenang. Dan ada kian santang yang disandarkan pada batang pohon besar disana.

Rengganis hanya terdiam saat pantulan wajahnya tergambar jelas pada air sungai yang mengalir Damai. Sebuah topeng hitam ada di dekatnya.menjadi saksi dirinya menyelamatkan nyawa seorang manusia. Dirinya terpaku pada realita yang menghantamnya sekarang.

"Apa salah dia? Mengapa ayah tega berbuat seperti itu padanya?" Batin Rengganis.

Rengganis menghela nafas pelan, dirinya yakin, pemuda itu adalah orang yang baik. Sangat baik malahan. Tetapi kenapa diperlakukan sedemikian kejam oleh ayahnya?

Rengganis memejamkan matanya sesaat saat kejadian itu terjadi tepat dihadapan nya

Rengganis hanya terdiam saat sang ayah memberikan sebuah kendi air kepada seorang pemuda tampan yang tampak duduk di pekarangan rumahnya.

Rengganis terpaku meneliti pahatan wajah pemuda itu yang sempurna. Tetapi cepat cepat dihapusnya pikiran nya itu.

Rengganis meringis kesakitan saat memberi sebuah ramuan terhadap luka besar di lengan kanannya. Itu adalah bekas luka karna tadi terjadi perdebatan bersama ayahnya.

Rengganis lalu mengalihkan pandangannya. Lalu menatap pantulan dirinya dari cermin.

Tampak disana luka lebam memenuhi keningnya bagian kiri serta disekitar bibirnya.

"Ibu.. Kapan kau pulang ke rumah" Lirih pelan gadis itu.

"Aku tidak mau disakiti ayah terus menerus. Kemana ayah yang baik? Kenapa ayah sekarang menyiksaku?"

Pandangannya kembali terarah ke jendela, saat terdengar ledakan besar di halaman rumahnya.

"Ayah?!"

Rengganis terkejut. Ketika melihat pemuda yang tadi dijamu dengan baik kini telah terkapar lemas setelah menghantam pepohonan.

Rengganis semakin terkejut saat sang ayah mencekik leher pemuda itu hingga membuatnya kesulitan bernafas.

"KAU AKAN MATI!"

Apalagi masalah ayahnya dengan orang lain. Sudah berapa banyak nyawa orang melayang ditangan kejam ayahnya itu?

Rengganis akan membawa kabur pemuda itu dari rumah. Melupakannya rasa sakit ditangannya, nyawa pemuda itu bisa saja melayang di pekarangan rumahnya nanti.

Rengganis memakai jubahnya lalu menutup wajahnya dengan sebuah topeng hitam lalu segera berlari keluar rumah. Menarik tangan pemuda itu dan segera mengeluarkan suatu jurus nya agar dapat segera menghilang.

KIAN SANTANG  ||• Padjadjaran Dengan Ceritanya•|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang