coretan kisah tatar pasunda yang begitu indah
Mereka Ksatria tangguh, pengabdiannya pada rakyat Sunda membuat nama mereka selalu disanjung. Rakyat mana yg tak kenal dengan mereka semua
Kepemimpinan prabu Siliwangi begitu banyak menuai catatan emas...
Typo bertebaran kayak mantan! Tolong koreksi dan vote juga komen
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gua itu sangat gelap, dingin dan kotor. Pencahayaan yang kurang membuat gua ini semakin terlihat tidak layak untuk ditinggali.
Tapi siapa sangka, hal hal yang meresahkan keluarga istana juga seluruh rakyat padjadjaran bermula disini. Inilah tempat para penjahat yang belum diketahui keberadaan nya.
"Apa kau bisa yudhakara?"
Yudhakara, lelaki yang memiliki wajah yang tampan tetapi telah membunuh ratusan nyawa itu mengangguk mantap. Ini merupakan hal yang kecil baginya.
"Kalau boleh aku tau, apa gunanya kau susah payah menyuruhku untuk membunuh kian santang?" Tanya yudhakara yang tidak bisa menghilangkan rasa penasaran nya.
"Kian santang memiliki darah suci. Jika aku mengambil dan meminum darah suci itu maka seluruh kanuragan hilang dan aku bisa menjadi kuat" Ujar anggasta. Tanpa dirinya sadari, anggasta telah memberi peluang besar untuk yudhakara.
Yudhakara tak tau hal ini sebelumnya. Dirinya tertarik untuk meminum darah suci kian santang itu.
Yudhakara tau, terburu buru bukanlah hal yang baik. Tidak ada salahnya dirinya mengikuti arahan anggasta dahulu. Sudah lama tangan yudhakara tidak lagi diayunkan untuk mengirim nyawa ke alam kematian.
"Semuanya kuserahkan padamu yudhakara. Aku harap kau tidak mengecewakan ku" Ujar anggasta tegas. Namun menyiratkan permintaan kepada yudhakara.
"Berapa kau akan membayar ku anggasta?, kian santang adalah anak siliwangi dan aku tidak mungkin mendapatkan bayaran yang rendah" Ujar yudhakara.
Anggasta lalu melempar satu kantong berisi emas. Kantong itu langsung di tangkap oleh yudhakara. Senyum mulai terukir di wajahnya yang tampan.
"Hahaha, dengan senang hati anggasta"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi itu sangat indah. Hati kian santang bagai diisi kupu kupu yang cantik. Kabar membaiknya subang larang langsung menyebar cepat. Rara santang dan kian santang berkumpul di kamar ibundanya. Subang larang tentu merasa sangat bahagia.