Istana misterius itu sangat mengerikan, tidak ada celah sama sekali. Pintu dan jendela terkunci rapat oleh sesuatu tak kasat mata, sementara ventilasinya mendadak lenyap. Berkali-kali jendela kaca itu dihantamnya menggunakan benda berat seperti kursi, guci, dan pajangan-pajangan yang ada disekitar. Namun tetap tak membuahkan hasil. Realistisnya kaca akan pecah jika dipukul menggunakan guci batu, tapi kali ini retak pun tidak.
Dari dalam, Alex dapat melihat kedua lelaki itu bertarung dengan fisik tak seimbang. Meski Chris sudah merubah wujud menjadi manusia biasa, Jo tetaplah seorang remaja lelaki yang tak punya kemampuan bertarung. Anehnya—Alex lihat, Jo kelihatan seperti ksatria perang yang lihai mengayunkan pedang, walau tentu masih takluk oleh kekuatan alami Chris si jelmaan naga hitam.
Pedang yang Jo gunakan memancarkan cahaya aneh secara samar, Alex langsung bisa menyimpulkan kalau benda itu menyimpan sebuah kekuatan magis—yang juga bisa mempengaruhi si pemakai.
Sembari bertarung, saling menyerang terus-menerus, mereka kelihatan membicarakan sesuatu dengan serius. Alex tak dapat mendengarkan apa yang tengah diperdebatkan, namun jelas karena perkataan masing-masing, mereka makin terpancing emosi.
Chris yang kelihatannya sudah terlanjur kesal kembali mengubah wujud menjadi monster mengerikan dengan sisik hitam mengkilat.
Jo sontak berlari menjauh, keluar dari area kastil. Namun dari ekspresinya, tak tampak ketakutan sama sekali, justru hanya ada tawa seolah mengejek. Kenyataannya memang sengaja membuat naga hitam mengejarnya.
Keduanya berkelana di kegelapan hutan utara yang menguarkan kabut ungu, elemen hidup disana mendadak panik, tahu sang naga—penguasa wilayah ini—tiba-tiba bangkit dari tempatnya dan mengejar seorang manusia murni. Tanah pun retak seakan tahu perasaan penguasa yang tengah mengamuk.
Johanesse secara tidak sadar mengikuti langkah yang diarahkan pedang tersebut melalui firasat dalam benaknya. Hanya dalam waktu beberapa menit ia mulai melihat cahaya terang, perbatasan antara hutan terlarang dengan dunia luar sudah terlihat jelas di depan mata.
Tanpa rencana dan tak memikirkan konsekuensi setelahnya, Jo berlari begitu saja mencari keramaian. Ia pergi ke arah pusat kota.
Para prajurit kerajaan yang berjaga di sekitaran perbatasan berhamburan panik tatkala mendapati seorang putra baron berlarian dikejar naga hitam super besar yang mengamuk. Tanpa aba-aba dan memberi pemberitahuan ke sekitar, mereka panik menyelamatkan diri sendiri.
Teriakan panik, jerit ketakutan, mendadak menghiasi suasana pasar ketika naga hitam datang mengamuk ke pemukiman mereka. Walau tak berniat menyerang keadaan sekitar, namun gerak pertarungannya yang ganas mampu menyapu segalanya dalam sekejap mata. Rumah-rumah berhamburan tinggal puing, pertokoan dan barang dagangan jatuh berantakan, hembusan napas api membakar semua yang ada, sementara manusia berlarian tanpa arah asalkan bisa menyelamatkan diri.
Jo berhenti berlari menjauh, ia kembali siap mengacungkan pedang untuk menumpas binatang jelmaan tersebut.
Sementara di sisi lain, Alex berhasil mendobrak pintu utama berkat bantuan Meteur beserta sekawanannya. Para batu kerikil yang berubah wujud menjadi moster besar berbondong-bondong membebaskannya dari jeratan sihir yang Chris buat.
"Meteur!"
Meteur membantunya keluar dari puing pintu yang hancur berantakan, menyisakan serpihan kayu tajam, 'Kau harus kejar naga hitam itu, Alex. Dia mengamuk, kau harus bisa menjinakkannya sebelum pemukiman manusia hancur.'
"Aku tak tahu bagaimana cara menghentikannya. Sekarang dia mungkin sudah masuk ke area pemukiman mengingat betapa besar tubuhnya."
Nada suaranya geram, 'Ini semua karena kau, karena kedatanganmu penguasa hutan ini mengamuk, maka kembalikanlah seperti semula atau jika tidak, dirimu sendiri yang akan menyesal.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Northern Black Dragon [] Bangchan
FantasySebuah bayangan sekelebat terlintas di depan mata, suasana yang dibawa begitu suram nan gelap. Hingga sepersekian detik kemudian, sosok naga hitam hadir di hadapanku, berubah menjadi seorang pria berbaju zirah dari tembaga-dia berlutut seraya mengul...