•Tetangga Baru•

382 17 1
                                    

   Sepulang sekolah, aku langsung menghempaskan tubuhku dikasur kebangsaan ku. Setelah sadar ternyata mama yang kucinta tak berada dirumah.

Namun samar-samar aku mendengar ada suara yang cukup riuh dari luar kamarku. Cukup aneh mendengar kehebohan dirumah ini, mengingat bahwa rumah ini selalu sepi. Sontak saja aku menjadi begitu penasaran siapa yang datang.

Karena penasaran aku pun keluar kamar dan mengintip siapa yang ada diruang tamu. Yang kulihat ada seorang wanita yang kira-kira seumur dengan mama ku, dan dia tidak sendiri, dia bersama dua orang lagi yang sepertinya anak dari wanita itu. Mereka sedang berbincang-bincang ria. Sesekali aku melihat mama tertawa dengan begitu lepas nya, "sahabat lama?" gumamku bertanya. Aku bersembunyi dibalik tembok yang membatasi antara ruang tamu dengan ruang tengah, anggap saja aku sedang menguping.

Namun setelah hampir 5 menit aku berada ditempat persembunyian, akhirnya aku ketahuan juga oleh mama, sembari memanggilku untuk mendekat kearah mereka.

"Alsha, ngapain ngintip-ngintip, ayo sini mama kenalin sama teman mama". Betapa malunya aku saat ini seperti sedang tertangkap basah mencuri celana dalam tetangga yang tengah dijemur sembari memakainya dikepala. Dengan langkah ragu aku mendekat kearah mereka sambil memasang senyum termanisku.

"Va, kenalkan ini anakku, namanya Alsha", kata mama saat mengenalkan ku dengan temannya, spontan aku langsung mencium punggung tangan wanita itu sambil terus tersenyum manis yg dibalas dengan cipika cipiki dari wanita itu.

"Alsha ini tante Eva, dan ini anak-anaknya". Oh, jadi tante ini namanya Eva. Aku pun langsung berjabat tangan dengan kedua anaknya.

"Halo, Sha aku Dea", anak pertama tante Eva adalah Dea. Dea ini beda 3 tahun sama aku, dia lebih tua. Orangnya cantik, ramah, pake kacamata minus gitu, hidungnya mancung, dan berponi, kalo diliat dari penampilannya, sepertinya ia salah satu penggemar tokoh-tokoh anime Jepang.

Setelah berkenalan dengan Dea, aku beralih pada anak laki-laki Tante Eva.

"Zidan", anak kedua tante Eva adalah Zidan. Dia seumuran dengan ku, orangnya ganteng sih, tinggi pula. Tapi kok aku gak cenat-cenut ya ngeliatnya, padahal Zidan lebih ganteng dibanding Romi si cowok kamfret itu.

Saat tengah sibuk membandingkan Zidan & Romi, tante Eva membuka suara.
"Sha, tante kesini karena tante akan nempatin rumah Alsha yg disebelah, Alsha gak keberatankan kalau tante jadi tetangga Alsha?", pertanyaan yg sangat keliru, ya pasti boleh lah tante, batinku.

"Oh iya tante gak papa kok, silahkan aja, justru Alsha seneng banget punya tetangga baru". Balasku dengan senyum manis yang sedari tadi ku ukir indah dengan harapan Zidan bakal cenat-canut melihatku hihihi.

Kini tante Eva beserta kedua anaknya, Dea dan Zidan, menempati rumah disebelah rumahku.

Saat mereka pamit untuk berbenah-benah rumah baru mereka. Aku tak sengaja melihat Zidan menyunggingkan senyum simpulnya, entah ke siapa tapi dia memandang ke arah ku.

"Apa dia senyum ke aku ya?" batinku bertanya.
Hmm, sepertinya dia cukup menarik.
Senangnya punya tetangga baru.

***

MAINSTREAM (COMPLETE) !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang