•Malam Minggu Alsha•

176 9 0
                                    

Minggu, pukul 20:05

Sampai dihalaman, tanganku ditarik paksa oleh seseorang. Ya, kalian bisa menebak, itu Zidan.

"Ih, apaan sih?", kuhentakkan tanganku agar lepas dari cengkraman nya. Tapi, hasilnya nihil tenaganya jauh lebih besar di banding tenaga ku.

"Gue bakal lepasin, setelah lo jawab pertanyaan gue", lontar Zidan dengan sedikit emosi. Aku hanya diam.

Kenapa harus emosi? Segitu galau nya, gara-gara aku menjauh. Secara tak sadar ada bagian dihatiku yang senang melihat tingkahnya saat ini.

"Kenapa lo ngejahuin gue?" tanyanya sedikit melunak.

"Siapa juga yang ngejahuin lo, perasaan gue biasa-biasa aja", jawabku merasa tak bersalah.

"Ada hubungan apa lo sama Si Panjul-Panjul itu?", tanyanya lagi kali ini tangan ku telah lepas dari cengkramannya.

"Gue sama si Panjul? Ya, gue cuma temen sih, tapi gak tau deh kedepannya gimana!", jawabku sekali lagi untuk memancing reaksinya. Aku bingung apa Zidan benar-benar cemburu?

Zidan pun terlihat sama bingungnya denganku.

Tiba-tiba ada seseorang yang mendekat kearah kami. Karena pencahayaan sedikit remang aku tidak mengenal siapa sosok yang mendekat kemari. Jika dilihat sekilas sepertinya dia seorang laki-laki.

"Hai, Sha. Aku gak jadi nonton, kita malming dirumah kamu aja deh." Ucap sosok tersebut saat hampir tiba di hadapan ku dan Zidan.

Aku masih belum bisa mengenali orang tersebut.

Setelah orang itu betul-betul dekat padaku, aku baru sadar ternyata dia, Panjul.😓

"Ngapain lo disini?" tanyaku.
"Mau malming dirumah kamu", jawab Panjul mantap.

"Oh jadi dia yang ngebuat lo sibuk akhir-akhir ini Sha?", tanya Zidan yang berada disampingku dengan nada menyindir.

"Oh iya, kita belum kenalan. Kenalkan namaku Arjuna!" Panjul mengayunkan tangannya di udara untuk menjabat tangan Zidan, namun tak di gubris.

Oke mungkin kalian gak kenal Arjuna. Tapi kalo Panjul tau kan?  Nah, Panjul itu nama aslinya Arjuna. Hanya aku dan Manda saja yang menyebutnya dengan Panjul. Karena kurasa penampilannya yang culun tidak cocok dengan namanya. Seperti yang kita tahu, orang yang namanya Arjuna, harusnya gagah perkasa, mangkanya aku dan Manda menyebutnya dengan Panjul karna lebih cocok.

Zidan mengernyitkan alisnya mendengar Panjul.

"Bukannya nama lo Panjul?", protes Zidan tidak terima.

Yang punya nama siapa, yang gak terima siapa! Hedeh.

"Oh itu cuma panggilan dari Alsha aja", jawab Panjul sedikit berbangga dengan panggilannya itu.

Bukan cuma gue, Manda juga kale njull... gumamku.

Zidan hanya manggut sekilas.

***

"Udah lo sini aja!" kataku pada Panjul.

"Kenapa?" tanyanya bingung.
"Ya kalo gue bilang disini aja, ya lo disini aja, gak usah banyak nanya!", ungkap ku kesal. Panjul lalu duduk di sofa.

Aku menuju dapur dan membuatkan Panjul minum.

"Nih minumnya!", sodorku pada Panjul dan duduk dihadapannya.

"Makasih", lontar Panjul sok imut.

Aku hanya diam.
Dan seterusnya hanya Keheningan yang ada antara aku dan Panjul.

MAINSTREAM (COMPLETE) !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang