•Skor 1 - 0•

214 8 0
                                    

   Sejak subuh bumi telah diguyur hujan, menimbulkan perasaan enggan untuk beranjak menjauh dari selimut serta guling kesayangan ku.

Cuaca begitu dingin ketika aku sedang menunggu Zidan di teras rumah.
Hari ini aku memakai jaket ungu dengan kerah berbulu putih, ku eratkan jaketku agar lebih terasa hangat.

"Sha, kita naik mobil gue. Buruan!", Zidan berteriak dari dalam mobilnya yang masih terparkir di depan rumahnya.

Aku pun menerobos tetesan-tetesan hujan dengan sedikit berlari kecil, hingga tanpa terasa aku sudah duduk manis dikursi penumpang disamping bangku pengemudi, dan segera memasang safe belt.

Setelah beberapa lama diperjalanan, Zidan akhirnya membuka percakapan.

"Lo udah sarapan?", tanyanya sambil melirik ku lewat spion tengah. Tatapanku bertemu dengan tatapan Zidan. Tatapan yang menurutku sangat meneduhkan jiwa.

"Wahai sang pemilik jiwa, berilah aku kesempatan untuk selalu melihat tatapan itu.
Wahai sang pemilik hati, biarkanlah aku jatuh dihatinya.
Dan wahai sang pemilik hidup, aku ingin terus bersamanya!". Ini refleks keluar dari mulutku.

Astaga, kenapa aku tiba-tiba puitis gini ya? malu!

"Ha? lo kenapa?", tanya Zidan dengan muka bingung.

"Eh, ini, itu, apa?eh anu, anu, itu", aku bingung harus berkata apa aku juga bingung dengan ucapanku sendiri.

"Lo lagi...", kata-kata Zidan langsung kuputus ketika melihat gerbang sekolah sudah didepan mata.

Huft.. Syukurr !

Tanpa berniat melanjutkan kalimatnya Zidan langsung masuk kesekolah dan memarkirkan mobilnya dengan sempurna.

Sebelum keluar dari mobil aku melihat Manda yang sedang berdiri diantara kelasku dan kelas Zidan. Ya kelas ku dan Zidan memang bersebelahan.

"Yuk, turun." ajak Zidan padaku.

Hujan telah reda, namun lapangan masih basah. Aku turun dari mobil, dan berjalan berdampingan dengan Zidan.
Aku bisa melihat tatapan Manda yang terkejut melihat ku datang bersama Zidan.

"Hai, Manda", sapaku pada Manda dengan wajah penuh kemenangan saat tiba dihadapannya. Dan beruntung Zidan belum berbelok ke kelasnya dan justru bergabung denganku dan Manda.

Manda memandang Zidan tanpa mingkem. Ih, lebay!

Zidan langsung melayangkan tangannya untuk berjabat dengan Manda, yang dengan sigap disambut olehnya. Merekapun berkenalan.

***

Prepet ... prepet ... prepet ...

Bel istirahat tlah berbunyi, aku bersiap menuju kantin, bersama Manda. Semenjak kejadian pagi tadi, dia sudah mau menegurku. Mengingat seharian kemaren dia mendiamkan ku dengan kejamnya.

"Pasti Modus" batinku.

Duh, Alsha!! Gak boleh mikir gitu Manda ini sahabat kamu, lagian si Zidan pasti milih kamu kok.

Eww, mengapa aku jadi sering kepedean seperti ini.

"Sha, kok lo bisa bareng Zidan sih tadi datangnya?", tanyanya penasaran saat kami telah duduk di bangku tengah kantin.

Sebelum menjawab aku menyeringai kepadanya.

"Hm, Gini ya gue ceritain kronologi nya kenapa gue sama Zidan bisa bareng. Jadi pertama, kemaren itu kami pulang sekolah bareng, Zidan ngajak gue belajar bareng, malamnya kami belajar di rumah gue, terus makan cheese cake bareng, tukeran nomor hp, sebelum tidur dia nelpon gue terus ngajak berangkat sekolah bareng.", aku diam sejenak mengingat kejadian kemaren bersama Zidan.

Ku lihat wajah Manda yang tengah menatapku tak percaya.

"Lo gak lagi ngibulkan?", Manda bertanya dengan raut wajah meremehkan.

"Ya, nggak dong! Kalo lo kagak percaya, ya tanya aja sendiri sama Zidan. Ngapain juga, cewek manis, baik hati dan seksi kayak gue mau ngibul soal Zidan", balasku sekali lagi menunjukkan wajah kemenangan.

"Lo sendiri, udah sampe mana usaha lo?", tanyaku padanya yang terlihat kesal.

"Em.." Manda bergumam tak jelas.
Haha pasti dia bingung mau jawab apa.

"Lo inget ya Manda, waktunya sisa enam hari lagi. Oh iya, lo mau gue kasih tahu tentang keluarganya? Alamatnya atau apa? Lo boleh nanya kok ke gue.", ucapku mencoba untuk memanas-manasi Manda.

Manda berdiri dari bangku kantin dan berkata. "Gue bisa cari tau sendiri!". Manda berbalik menuju kelas, membiarkan ku menikmati seorang diri batagor bang Mamang.

Hahaha ... yess 1-0.

***

Vote and coment diterima!

Thanks udah yg udah baca ... :)

MAINSTREAM (COMPLETE) !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang