•Joging yang mengesalkan•

169 6 0
                                    

   Hari ini, hari minggu. Hari yang sudah aku tunggu-tunggu. Sejak seminggu lalu aku sudah punya agenda untuk jogging. Lagian bete kalo dirumah terus.

Untuk jogging kali ini aku memakai celana olahraga selutut berwarna putih dengan kaos olahraga pink cerah. Kuikat tinggi rambutku dan kukalungkan handuk kecil untuk menyeka keringat nanti.

Setelah itu aku memasang sepatu kets ku dan menyangkutkan headset dikedua telingaku.
Aku keluar, dan mulai berlari. Aku menuju ketempat dimana orang-orang komplek ku biasa berolahraga. Sebuah taman yang cukup luas dan berudara sejuk. Ada banyak pohon yang tinggi, aku sangat suka pohon-pohon itu. Setelah 10 menit berlari aku sampai ditujuan.

Aku berhenti sebentar untuk mengatur napas. Kuseka keringatku dengan handuk kecil yang kubawa, dan kulepaskan headset yang sedari tadi kusangkutkan ditelinga.

Tak lama, kulanjutkan lagi lariku. Baru 7 langkah, aku berhenti karena merasa ada yang memanggil namaku.

"Alsha!".

Aku menoleh ke kanan kiri untuk mencari asal suara. Dan ...

Jeddyaaarr  .....

Aku merasa ada petir dan guntur memenuhi kepalaku dipagi yang cerah ini. Manakala melihat dua sosok yang berdiri sekitar lima belas meter dariku.

Rasanya aku sulit bernapas, kakiku lemas, penglihatanku memburam, perutku sakit. Dan akhirnya aku jatuh pingsan.

***

Zidan POV

Aku menunggu Alsha sadar dari pingsannya. Tadi saat jogging tidak sengaja aku melihat dia tengah berlari tapi jujur aku tak ada niat untuk memanggilnya, bukan karena aku marah dengan kejadian semalam sehingga tak ingin menyapa Alsha, aku sudah tau kejadian yang sebenarnya itu seperti apa dari Manda. Tapi orang yang bersamaku kini, dengan lantangnya meneriaki Alsha.

Aku mau flashback sedikit tentang kejadian semalam.

Setelah Alsha dan si Panjul masuk kerumah Alsha. Tiba-tiba Manda datang, entah datangnya darimana yang jelas itu sangat tiba-tiba. "Dan, jalan yuk", pintanya.

"Sorry, Man. Gue males", jawabku seadanya, tapi jujur aku malas jika harus jalan dengannya, nanti aku disangka menggandeng karung beras, (canda Man✌). Sebenarnya Manda gak jelek, cuma dia berlebihan. Berlebihan lemak maksudnya, hihi.

Mendengar jawabanku Manda sedikit kesal. Untuk selanjutnya aku menjalankan rencanaku.

"Manda, yuk ikut gue", tanpa mendapat persetujuan, aku menariknya menuju pintu rumah Alsha. Serius, berat banget tangannya.

Setelah sampai didepan pintu aku menempelkan telingaku dipintu rumah Alsha. Yang aneh kenapa Manda menempelkan telinganya dibahuku.

Tapi biarlah.

"Udah lo sini aja!", itu suara Alsha.

"Mereka sedang apa ya di dalam?" aku membatin.

"Kenapa?", ini pasti suaranya si Panjul yang ngaku kalo namanya Arjuna.

"Ya kalo gue bilang disini aja, ya lo disini aja, gak usah banyak nanya!",

"aduh, kok Alsha kayak agresif gitu ya?" untuk kedua kalinya aku membatin.

Aku menarik telingaku dari pintu. Lalu mencoba untuk menjernihkan pikiranku yang mulai aneh. Hampir saja Manda berteriak. Huh, menyusahkan saja makhluk satu ini.

10 menit ...

30 menit ...

Sejam ...

MAINSTREAM (COMPLETE) !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang