Ini sudah hari ke tujuh untuk mengumpulkan semua informasi tentang Zidan. Itu berarti hari ini, adalah hari penentuan siapa yang memenangkan tantangan itu. Aku atau Manda. Sembari menunggu Manda yang belum datang, aku mengingat kembali kebersamaan ku bersama Zidan seminggu terakhir. Jujur aku nyaman bersamanya, dia begitu baik dan perhatian. Dan kurasa dia memperlakukan ku secara khusus. Aku tersenyum senang mengingatnya.
Kini aku berada di roof top sekolahku, menunggu Manda.
"Hai Sha." Sapa seseorang padaku dari arah belakang. Aku berbalik dan mendapati seorang gadis bertubuh lebar. Ya, Siapa lagi kalau bukan Manda. Aku hanya memasang tampang jutek tanpa membalas sapaannya.
"Ya tuhan ! Sungguh aku sangat rindu pada sahabatku ini." Batinku.
"Gimana? Udah siap menerima kekalahan?", tanya Manda dengan raut wajah songong.
"Heh, pertanyaan itu cukup lo sendiri yg jawab!", aku menyeringai.
Aku tidak kaget melihat Manda begitu percaya diri untuk memenangkan tantangan ini, belakangan dia juga terlihat dekat dengan Zidan, tapi aku tau Zidan risih dengan kehadirannya. Pasti aku nih yang menang. hihihi
"Ya udah, ceritain semua tentang Zidan yang lo tau, buruan!", pintaku pada Manda.
"Ok..", Manda menarik napas sebelum memulai cerpennya.
"Zidan memiliki nama lengkap Khazelo Zidan Sierra, tinggal bersama ibunya yang bernama Eva Rumia, dan kakak perempuannya yg bernama Khazela Deavy Sierra. Zidan lahir di Riau 31 Juli pada tahun 1997. Berzodiak Leo, seorang vegetarian, ahli berbahasa Inggris, Prancis, Mandarin, dan Indonesia, Golongan darah A. Memiliki Hoby mengoleksi botol parfum. Pintar dalam pelajaran kimia, fisika, matematika, dan sejarah. Pernah menjadi lulusan terbaik di Limpid International Junior High School dengan nilai sempurna. Memiliki mantan yang bernama Reana Prista. Dan memiliki tetangga alay, yg bernama ALSHA QHUIELA. Gimana? sudah puas ?", Manda selesai menjelaskan, sambil melengkung kan senyum devil.
"Heh, itu sih gue juga tau keyless!", lontarku.
"Ooh, kalo gitu sekarang...", Manda diam sambil berjalan mengelilingi tubuhku dan berhenti tepat dihadapanku.
"Tolong jelaskan tentang Bokapnya Zidan!", pintanya.
Raut wajahku berubah drastis. Yang tadinya santai sekarang gugup.
Duh, gimana nih. Jujur saja aku pernah bertanya pada Zidan soal ayahnya. Tapi dia justru mengalihkan pembicaraan dengan raut wajah yang sulit diartikan.
Rindu?
Benci?
Entahlah yang jelas aku takut untuk menanyakannya lagi."Mmm..", hanya itu suara yang keluar dari mulutku. Aku menggigit bibir bawahku untuk menetralisir rasa gugup yang tiba-tiba membuatku mual.
"Haha, lo gak tau kan? Apa perlu gue ceritain juga soal bokapnya?", ucapnya dengan nada suara mengejek.
Aku hanya mampu terdiam.
"Oke. 5 tahun lalu bokapnya Zidan pergi ninggalin rumah karna dia selingkuh, lo tau selingkuh sama siapa?", ucapan Manda membuatku terkejut sekaligus penasaran.
"Bokapnya selingkuh sama seorang BITCH". Lanjutnya, mulutku hampir saja menganga yang dengan segera kututup rapat-rapat.
"Hmm.. jadi pemenangnya gue dong ya?", dia sok bertanya sambil senyum-senyum.
Karena tak ingin disebut pengecut aku hanya mengangguk.
Aku pasrah!
"Yess, berati gue bisa lanjut ngedeketin Zidan dan lo ngebantuin gue buat pedekate sama dia. Yeay", girangnya sambil menggelayut di lengan kiriku. Duh berat banget tangannya.
Ya ampun...
Aku tak sanggup menghadapi hari esok...Aku berjalan beriringan dengan Manda, pergi meninggalkan roof top.
***
"Ayo Sha balik?", ajak Zidan yang tiba-tiba ada di depan pintu kelasku.
Aku masih bingung harus menjawab apa.Masih sibuk memikirkan jawaban yang tepat untuk Zidan, seketika munculah sesosok manusia bertubuh WOW dari belakangku.
"Hai Zidan!" pekik Manda penuh kegirangan. Zidan hanya tersenyum menanggapinya.
"Dan bisa antar gue pulang gak?", pinta Manda pada Zidan.
Zidan bingung sambil menggaruk tengkuknya yang kuyakini tak gatal.
Dan sesekali melirik pada ku sekilas."Eeee__", belum selesai Zidan bicara, Manda telah menyeretnya pergi meninggalkanku terpaku di depan kelas.
Huft..
Galau lagi..***
Vote plizzzz
Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
MAINSTREAM (COMPLETE) !!
Fiksi RemajaHari ini hari yang sangat bersejarah dalam hidupku, untuk kedua kalinya aku akan menyatakan perasaanku pada seorang cowok. Dan pokoknya, kali ini aku harus diterima. -Alsha-