Baru saja menginjakkan kaki dikelas, aku sudah disuguhkan dengan pemandangan yang menjijikan. Bagaimana tidak, si Manda yang punya tubuh gembrot lagi loncat-loncat di kelas sambil muter lagu All About That Bass milik Meghan Trainor, dan begitu melihatku dia langsung berhenti dari aktifitasnya, dan menghentikan musik yang menggema begitu keras sehingga membuat dinding bergetar. Tapi tunggu, kurasa itu tidak disebabkan oleh musik yang menggelegar, tapi karena tadi si Manda habis loncat-loncat. Huft
Manda langsung bercerita bahwa dikelas sebelah akan ada anak baru, yang isunya adalah cowok ganteng.
Aku langsung teringat kata-kata mamaku semalam, bahwa Zidan akan bersekolah disekolah yang sama denganku. Yes, tapi kenapa harus masuk dikelas sebelah, harus ku akui ada rasa kecewa menyelimuti perasaanku, mendengar Zidan akan berada di kelas yang berbeda denganku.Bel masuk telah berbunyi. Seluruh murid masuk ke kelas masing-masing. Murid kelasku pun telah duduk manis, sembari menunggu pak Hendry guru Bahasa Inggris ku. Guru yg satu ini sangat terkenal dengan jam karetnya.
Tiba-tiba seluruh murid perempuan yang berada di kelasku bangkit dari singgasananya. Dari atmosfer kelas yang kurasakan, nampaknya mereka tengah terkagum-kagum pada sesuatu. Mata mereka berbinar-binar seperti sedang melihat cahaya yang sangat terang.
Oh My Lord...
Zidan melintas di depan kelasku. Biasa saja sebenernya, tapi kenapa perempuan-petempuan ini sebegitu hebohnya. Dasar norak.
Zidan sedikit menengok ke arah kelasku, terlihat seperti mencari sesuatu melalui pandangan nya.
Apa dia mencariku ? Hihi.
Apa Zidan berharap bisa satu kelas denganku?. Ya tuhan, mengapa aku jadi gampang terbawa perasaan begini."Sha itu cowok yang gue ceritain tadi!", seru Manda sambil kejang-kejang kayak orang kerasukan.
"Iya udah tau", singkatku sok cuek.
"Gimana? ganteng kan?", pertanyaannya sangat konyol.
"jelas sekali bahwa Zidan memiliki wajah yang ganteng tak tertahankan", batinku.
"Hmm, enggak biasa aja", kali ini aku sepertinya bohong besar.
"Hey, norak lo jelas-jelas dia ganteng bukan main. Kalo dibandingin sama si Romi cinta MONYET lo itu. Heh, bagaikan langit dan bumi!", protes Manda panjang lebar sambil menyimburkan liur nya bak air mancur.
"Lo gak usah ngebanding-bandingin si Romi ama tu orang baru ya. Tanpa lo jelasin, gue juga udah tau keyless!", lontarku, ih si Manda kenapa jadi menyebalkan seperti ini.
"Oo, aja sih. Mulai hari ini gue bakal cari tau banyak tentang tu cowok yang cakepnya gak biasa!", si Manda gembrot ini bikin aku tambah kesel.
"Lo berani gak nerima tantangan gue, buat cari tau tentang tu cowok?", tantangku dengan gaya so cool.
"Wow, lo nantang gue? Oke gue terima tantangan lo!", ucap Manda dengan nada suara tinggi.
"Kalo gitu, siapa yang bisa nyari tau banyak soal dia dalam waktu satu minggu dia pemenangnya dan boleh pedekate sama dia, dan barang siapa yang kalah dia gak boleh ngegebet tu cowok, tapi justru harus membantu yang menang untuk pedekate sama cowok itu, gimana?", terang ku dengan gaya sok kece. Manda diam sejenak mungkin dia sedang menimbang-nimbang tawaranku.
"Oke siapa takut!", ini kata-kata terakhir Manda untuk hari ini. Kok si Manda tiba-tiba jadi rival ku gini ya. Tapi aku yakin aku pasti jadi pemenangnya. Walau sedikit licik karena aku telah lebih dulu mengenal Zidan, dan aku bisa mendapat informasi dari mama ku. Sepertinya ini akan menjadi cukup menarik.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
MAINSTREAM (COMPLETE) !!
Teen FictionHari ini hari yang sangat bersejarah dalam hidupku, untuk kedua kalinya aku akan menyatakan perasaanku pada seorang cowok. Dan pokoknya, kali ini aku harus diterima. -Alsha-