[My First Story 2022, Republish]
Jeon Jungkook, pria kaya raya terkenal kejam kepada semua orang yang memiliki masalah dengan dirinya.
Pria itu dengan sengaja menikahi seorang gadis miskin yang memiliki hati lembut bernama lalisa. Menikah hanya unt...
Langkah kaki pria itu berjalan di atas ubin yang dingin. Suasana di ruang kantor nya begitu sepi. Hanya ditemani lemari dengan puluhan whiskey, cermin yang selalu membuat ia sadar diri dan bingkai itu. Bingkai foto dari kedua orang tua nya yang telah tiada saat usia nya lima tahun.
Kata cinta Lalisa terus terngiang di pikiran Jungkook malam ini. Wajah sendu nya membuat ia tak tenang walah sudah meneguk berkali-kali whiskey dengan kadar alkohol yang tinggi.
Jungkook tidak bisa melupakan, kata cinta yang tulus terucap dari bibir Lalisa entah sudah kali keberapa.
Pria itu duduk di singgasana nya. Sebuah kursi yang berada tepat berhadapan dengan cermin yang besar. Memang kaca itu sengaja Jungkook letakkan di hadapan nya, agar ia dapat terus melihat wajah dari seorang pria yang sengsara karena perbuatan laki-laki tua yang bernama Manoban.
Semakin hari, Jungkook menyadari. Pantulan dirinya di cermin itu tidak sama lagi. Tidak ada keyakinan, tidak ada kekejaman seperti hari pertama Lalisa menginjakkan kaki di mansion ini. Kini pria yang sama tampak bingung, kini pria yang sama tampak bersedih setiap kali ia kembali ke ruangan ini. Ruangan pribadi yang menyimpan banyak kenangan ayah dan ibu nya yang telah mati.
"Aku sedang berusaha" Ucap Jungkook.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia kembali berdiri. Menuju ke sebuah foto sepasang suami dan istri yang cukup besar. Begitu tampan, begitu cantik. Mereka berdua dipadukan hingga menghasilkan wajah sempurna seperti Jungkook saat ini.
"Aku akan membalaskan kematian kalian, Daddy mami..."
Jungkook menelan saliva nya. Tangan itu gemetar menggenggam gelas whiskey yang masih berisikan setengah dari alkohol bewarna coklat yang gelap.
"Beri aku sedikit waktu lagi, aku akan membuat..."
Jungkook kembali menelan saliva nya. Ludah nya tercekat di tenggorokan. Payah sekali Jungkook mengungkapkan kata yang ada di pikiran nya. Seakan hati itu tengah mencegah sang tuan untuk meluapkan nya.
"Aku akan membuat Lalisa menderita"
Jungkook berujar namun tanpa ia sadar air mata itu menetes di pipi nya. Jungkook tersenyum kecil bahkan saat ini ia masih tidak mengetahui, sakit hati saat mengatakan semua itu untuk perkara yang mana?
Apa karena ia merasa gagal menjadi seorang putra? Atau karena hati itu tidak memiliki keberanian untuk menyakiti permaisuri nya?
"Ck, tidak" Jungkook berdecih. Ia meneguk habis alkohol yang ada di tangan nya. Mata tajam yang merah mengarah kearah jendela yang terbuka tirai nya.
"Aku tidak mencintai nya. Aku tidak akan melupakan perbuatan ayah nya"
Jungkook melempar gelas itu lalu ia ambil botol whiskey yang ada di atas meja. Jungkook meneguk nya sampai kandas hingga mata nya kabur menatap seluruh ruangan itu.
