[My First Story 2022, Republish]
Jeon Jungkook, pria kaya raya terkenal kejam kepada semua orang yang memiliki masalah dengan dirinya.
Pria itu dengan sengaja menikahi seorang gadis miskin yang memiliki hati lembut bernama lalisa. Menikah hanya unt...
Lalisa berbicara pelan sekali malam ini. Setelah diantarkan pulang oleh Jungkook tak semerta-merta mereka berpisah disana. Jungkook mengeluh pada Lalisa, kenapa sudah berbaikan pun mereka masih saja harus berpisah. Sempat Lalisa membujuk agar pria itu mau berjarak sampai Jimin membiarkan mereka pulang ke Seoul. Tapi sekali lagi, keras kepala pria itu tidak ada tandingan di muka bumi ini.
Jungkook mau mereka terus bersama. Jungkook tidak perduli dengan kakak laki-laki jadi-jadian dari istrinya. Jungkook merasa dia berhak atas Lalisa dibanding semua makhluk lain yang hidup di dunia.
Dengan berat hati dan takut ketahuan Lalisa mengizinkan Jungkook untuk tetap bersamanya. Disini, si rumah Park Jimin berlantai dua ini. Kebetulan pria itu sudah pulang ke Seoul sebelum Lalisa menuju desa Ghamceon. Sehingga tidak begitu sulit menyusupkan seorang pria dari halaman belakang tepat di bawah jendela kamar nya yang berada di lantai dua.
Lalisa sudah mengulurkan kain yang cukup panjang. Ia buat dari lilitan tiga seprai hingga bisa menggapai tangan Jungkook yang berada di lantai dasar. Persis seperti cerita dongeng Rapunzel yang membawa naik sang pria menggunakan rambut emasnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Huh" Jungkook menghela nafas lega saat ia sudah menginjakkan kaki di balkon kamar Lalisa.
"Kau baik-baik saja?" Tanya nya. Jungkook memandang rupa cantik permaisuri nya dan mengangguk kemudian.
"Ini kamar mu sayang?"
"Iya, apa kau pikir aku akan menyusupkan pria ke kamar oppa?"
"Ck, ketus sekali"
"Bukan ketus Jungkook. Pertanyaan mu ada-ada saja"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lalisa menggelengkan kepala. Ia gulung rambutnya ke atas dan mengambil bathrobe untuk membersihkan dirinya.
"Mau kemana sayang?"
"Aku mandi sebentar ya. Gerah sekali, kita hanya mandi di sungai tadi pagi"
"Hm" Angguk pria itu. Langkah kaki Lalisa berjalan pelan menuju kamar mandi. Namun ia mendengar langkah lain di suara tapakan kaki yang menghentak ke lantai kamar ini.
