24. The End 🌹 ✔️

2.4K 278 111
                                    

Hanya memerlukan waktu dua jam untuk sampai ke Seoul. Kini Jungkook dan Lalisa sudah memarkirkan mobil di halaman mansion nya yang mewah. Terlihat jelas dari sini, di ambang pintu mansion itu telah menunggu beberapa orang yang begitu Lalisa rindukan.

Dua tahun, dua tahun ia tidak bertemu dengan mereka semua. Terlihat jelas wajah penantian lama dari orang-orang yang menunggu di depan pintu megah itu. Lalisa melihat Soya dengan serbet di tangan nya. Ia melihat J-Hope sedang tersenyum ceria. Ada juga beberapa pelayan lain yang menanti Lalisa. Dan wanita itu, wajah cantik ibu nya yang dipandangi Lalisa dengan sangat lama.

Mata Lalisa berkaca-kaca, ia bergegas melepaskan tangan Jungkook dan turun dari mobil yang baru saja mematikan mesin nya.

"Sayang, hei hati-hati" Pinta Jungkook. Namun siapa yang mau mendengar saat seluruh hati itu penuh dengan segudang kerinduan.

"IBU!!!"

Yoona menjatuhkan air matanya. Rasa gugup, tidak sabar, haru yang bercampur karena kerinduan kini tumpah juga hari ini. Tepat pukul tiga sore Yoona melihat putri kesayangan nya berlari dengan senyum yang begitu bahagia. Yoona berjalan cepat menuruni anak tangga, tidak ia hiraukan ucapan J-Hope yang meminta ia memperhatikan langkah kaki nya.

Yoona melihat putri kecil yang dulu ia timang kini berlari dengan versi dewasa tubuh nya. Yoona dapat merasakan langkah penuh kebahagiaan dari putrinya yang dulu terlihat begitu lesu menanggung beban berat dari keluarga.

Lalisa memeluk ibunya dengan erat-erat. Seperti sebuah balon yang jika terlepas takut akan terbang terbawa angin dan tidak akan kembali. Lalisa menangis mengusap kasar wajah nya. Ia ciumi wajah surga nya dengan penuh kelembutan. Dahi ibu nya, kedua pipi dan kedua punggung tangan yang sudah mulai layu karena usia nya.

Wanita ini adalah cinta nya, cinta pertama milik Lalisa.

"Ibu apa kabar?" Bergetar lirih suara Lalisa saat menanyakan kabar ibu nya. Ia mengusap air mata Yoona yang tumpah dan melihat senyuman keteduhan di wajah surga dunia nya.

"Ibu baik, ibu sangat baik sayang. Kau apa kabar hm?"

"Aku baik Bu, aku rindu sekali"

Lalisa memeluk tubuh Yoona sekali lagi. Wanita paruh baya itu mengecupi pucuk kepala Lalisa. Ia belai rambut lurus putri nya dan menyandarkan pipi pada pucuk kepala Lalisa.

"Yah Bu, apa aku sudah dilupakan sekarang?"

Yoona terkesiap mendengar suara tiba-tiba dari Jungkook. Ia menatap menantu nya sedang mendekat dengan tas sandang bewarna merah muda milik Lalisa yang turut ia genggam di tangan kanan.

"Jungkook, kemari nak" Ucap Yoona.

"Bu, aku yang rindu. Aku putri mu. Kenapa mengajak nya?"

"Aku juga anak nya. Kau yang meninggalkan ibu mu dua tahun, tempat mu sudah aku gantikan. Sekarang minggir"

Yoona tertawa melihat tingkah anak-anak nya. Jungkook tidak bercanda, ia benar-benar menyingkirkan Lalisa dari pelukan Yoona. Tak lupa ia kembalikan tas sandang bewarna merah muda tepat pada dada istri nya. Lalu ia mendekat, memeluk erat Yoona yang sudah beberapa bulan tidak ia temui. Karena Yoona berada di Singapura untuk mengobati penyakitnya.

"Ih Jungkook!" Kesal Lalisa.

"Anak mu nakal sekali Bu. Aku hampir menyerah membujuk nya" Ucap Jungkook mengadu. Ia memeluk Yoona dan menghela nafas di tengah pelukan mereka.

Yoona tersenyum teduh. Rasanya ia sangat bahagia sekali hari ini. Ia memiliki putri dan menantu yang luar biasa baik nya. Begitu aling mencinta dan saling memperjuangkan rumah tangga mereka.

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 (𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 & 𝐋𝐨𝐯𝐞) / 𝐑𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢 𝐃𝐨𝐧𝐞 ✔️ 🎉
𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 (𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 & 𝐋𝐨𝐯𝐞) / 𝐑𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢 𝐃𝐨𝐧𝐞 ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang