17 - A Sad Letter ✔️

6.2K 531 79
                                    

Jungkook sangat bahagia hari ini. Ia mendengar kabar bahwa jantung yang dibawa dari Singapura dalam keadaan baik dan siap diberikan pada Lalisa. Jungkook menyelesaikan segala proses administrasi, menandatangi segala surat-surat untuk memberi persetujuan mereka melakukan bedah dalam waktu beberapa saat lagi.

Yoona juga ada disana. Ia menemani Jungkook bersama bam yang masih terlihat baik pada kakak iparnya. Seperti pembicaraan Yoona dengan Jungkook. Tidak akan ada yang tahu tentang rahasia dendam Jungkook selain mereka berdua. Cukuplah, tidak perlu ada yang menaruh kebencian lagi pada hubungan keluarga yang baru terjalin ini.

Jimin terlihat beberapa kali mengunjungi rumah sakit. Tidak ada yang ia katakan pada Jungkook. Jimin hanya ingin melihat apakah Lalisa sudah melakukan operasi nya? Apakah dia baik-baik saja? Masih santar diingatan Jimin bagaimana wanita itu terhempas jauh ketika tertabrak mobil.

Jimin merasa bersalah, walau Taehyung dan Jungkook lah aktor utama nya.

Beberapa jam telah berlalu. Jungkook tidak henti-henti nya berdoa pada Tuhan untuk keselamatan istrinya. Dia belum mau makan, bahkan untuk sekedar minum pun Jungkook masih enggan. Ia ingin mendengar kabar baik malam ini, ia ingin segera bertemu Lalisa dan meminta maaf atas segala sikap buruk nya selama ini.

Lampu di depan ruang operasi kini telah berubah warna. Jungkook, Yoona, dan yang lain nya berdiri untuk menanti kabar dari pencangkokan jantung Lalisa yang memakan waktu operasi sampai lima jam lamanya.

"Bagaimana dok?"

Dua orang dokter wanita keluar dari dalam ruangan. Mereka mengenakan pakaian lengkap dengan sedikit noda darah terlihat di salah satu seragam biru dari dokter yang ada di depan Jungkook.

"Operasinya berjalan dengan lancar. Tubuh nyonya Lisa langsung merespon jantung pendonor nya dengan baik"

Semua bahagia mendengar kabar itu. Begipula Jungkook, terlukis senyuman indah di bibir tipis nya. Jungkook menggenggam tangan Yoona dan memeluk tubuh ibu mertua nya.

"Dia berhasil Bu. Lisa berhasil melewati nya"

"Ibu bahagia. Dia baik-baik saja"

Jimin tersenyum kecil. Ia menghela nafas lega nya dan berjalan meninggalkan rumah sakit itu. Setidak nya ia tahu Lalisa sudah baik-baik saja. Kini giliran Jungkook lah yang harus memperbaiki segalanya. Termasuk mencari bajingan yang hampir melecehkan istri nya.

Jungkook sangat merindukan Lalisa. Dua hari tidak bertemu dan bertegur sapa membuat ada yang hilang dari ruang hatinya. Jungkook bertanya pada dokter, kapan mereka bisa melihat keadaan Lalisa. Kata dokter, tunggulah beberapa jam lagi sampai Lalisa dipindahkan ke ruangan inap nya.

Tidak ada yang bisa membuat Jungkook menunggu. Tapi hari ini, dengan sabar dan berbesar hati ia menanti di depan ruang ICU. Jungkook sampai memesan kamar VVIP di sebelah kamar yang akan digunakan Lalisa. Jungkook ingin terus berada di dekat istrinya, sampai membawa pindah beberapa barang keperluan nya sehingga ia tidak perlu pulang lagi ke rumah.

"Tuan, pakaian mu sudah saya siapkan di dalam kamar inap"

Jungkpok menganggukkan kepalanya. Ia tatap jam di tangan sudah menunjukkan pukul dua pagi. Hanya ada Jungkook di tempat ini, sementara Yoona, bam dan J-Hope sudah pulang ke rumah mereka masing-masing.

Kemeja hitam dengan bawahan senada dikenakan Jungkook. Kata dokter, Lalisa akan tersadar beberapa saat lagi. Ia ingin menemui wanita itu dalam keadaan yang baik. Jungkook ingin tampak rupawan saat ia meminta maaf nanti. Tercipta senyum kecil di wajah Jungkook. Ia menundukkan wajah ketika bercermin dan menyadari betapa merah rona di pipi nya karena merasa malu atas khayalan nya sendiri.

𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 (𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 & 𝐋𝐨𝐯𝐞) / 𝐑𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢 𝐃𝐨𝐧𝐞 ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang