Berumur dua puluh lima tahun dan aku bahagia. Kenapa? Aku manager pemasaran dengan gaji serta tunjangan yang membuatku hidup lebih dari layak. Dan aku tak pernah melupakan bonus penjualan yang cukup untuk membeli gaun Vera Wang setiap minggu. Oke lupan gaun Vera Wang yang terkutuk itu, jika Mikael menikahiku nanti aku tidak akan mengenakan gaun itu meskipun gratis. Aku memiliki alasan untuk itu, aku benci perceraian. Bukankah gaun Vera Wang dikutuk? Ah dan terkutuklah aku memikirkan Vera Wang dengan gaun-gaun indahnya yang terkutuk.
Yah aku bahagia. Apalagi yang aku cari? Ak hidup berkecukupan, meskipun tanpa ayah yang sudah pergi ke surga, tapi aku masih memiliki bunda, malaikat yang membuatku bertahan. Aku hanya hidup berdua dengan bunda tanpa adik ataupun kakak. Kata bunda aku adalah anugerah terindah yang tuhan kirim untuknya. Tepat setelah bunda melahirkan aku, dua bulan kemudian rahim bunda diangkat. Sejujurnya aku tidak tahu apa penyakit yang menyebabkan hingga bunda kehialangan sesuatu yang membuatya menjadi wanita sempurna. Tapi toh ayah masih sangat menyayangi bunda meskipun bunda tidak dapat memberinya anak lagi. Hanya saja bunda kasihan melihatku tanpa saudara yang dapat diajak bercanda atau bertengkar.
Aku juga memiliki seorang kekasih yang sangat baik, oke aku salah dia bukan kekasihku. Dia CALON suamiku. Kenapa aku menekankan CALON? Entahlah, memang aku menyayanginya, namun aku dengn sangat yakin aku tidak memberikan hatiku untuknya. Apa yang kurang dari seorang Mikael? Dia sangat tampan dengan ramput cepaknya, rahangnya yang sempurna, tubuh tegap beradada bidang HOT nya. Sangat membanggakan memang ketika berjalan disebelahnya, dengan kerupawanannya yang sedemikian ditambah tinggi180 membuatnya sempurna, sedangkan aku adalah gadis yang biasa, wajahku umumnya orang Indonesia, meskipun banyak yang mengatakan wajahku mirip dengan Lily Collins tapi aku tidak secantik itu. Orang-orang hanya melebihkan, aku tidak langsing bak Kendal Jenar atau Kimmi Jayanti, tapi setidaknya aku sehatkan? Health is important, right?!
Dan disinilah aku didalam kantorku yang nyaman karena aku mendekornya dengan suasana alam yang sejuk. Sebelum gangguan itu datang dari sahabat sekaligus musuhku.
"Hentikan apapun ada dikeala cantikmu itu Katze! Ayo pulang dan habiskan sisa malam di tempat biasa. Jangan membantah dan gue tungguin elo disana okey!" Alika berjalan menuju pintu ruanganku.
„Bisakah aku menolak kemauanmu Pig??? Hentikn panggilan menjijikkan itu!" aku tidak peduli berteriak-teriak didalam gedung ini. Alasannya simple, kami ada diluar jam kantor. Dan Alika hanya tersenyum mnanggapiku kemudian keluar dari ruanganku.
Aku mengambil Iphone ku dan menelfon tunangan tercintaku. ''Sayang bisakah kamu jemput aku ?"
„apapun untukmu cintaku." Jawabnya dengan nafas yang memburu.
"Mikael, ada apa denganmu? Apakah kau sedang sibuk? Kenapa kamu ngos-ngosan gitu." tanyaku penasaran. Ini baru jam 18.00, apa yang dilakukannya?
"tidak cintaku, tentu saja tidak. Aku.. Ehmm Aku baru saja naik tangga darurat, iya naik tangga kantor." Jawaban Mikael sungguh aneh. Kenapa dia tidak menggunakan lift?
"Kau yakin baik-baik saja? Jika sibuk aki akan pulang bersama Alika saja..." aku berhenti berbicara saat mendengar suara perepuan di telfon.
"Aku pulang dulu, sampai jumpa besok.." ak sangat yakin itu suara peempuan.
"aku akan menjemputmu, 30 menit aku sampai kantormu." Tuut.. tuuut.
Oke dia mematikan telfon tanpa menunggu jawabanku, ini sangat aneh. Ah mungkin dia sangat lelah. Tapi suara siapa itu, jika itu miranda sekretarisnya, aku akan mengenali suaranya. Sangat aneh, jika Mikael sedang bertemu dengan rekan kerjanya, tidak biasanya dia akan menjawab telfonku. Mungkin perasaanku saja.