Tangan Mike membelai lenganku naik turun. Tangan kanannya membelai sebelah payudara kiriku. Rasanya sungguh membangunkan gairah yang hampir padam padaku. Kedua matanya menatap dalam mataku. Bibirnya tersenyum dan mendekat, tatapannya jatuh pada bibirku.
Mike mulai menciumku, ciumannya pelan, seakan membimbingku untuk mengikutinya. Mike menggigit pelan bibir bawahku. Pekikanku terhalang lidah Mike yang mulai masuk menjalah setiap centi mulutku. Melumat, menikmati dan merasakn rasaku hanya untuknya. Mataku kupejamkan menikmati ciuman Mike. Pantas saja semua mantan-mantan kekasih Mike memohon bertekuk lutut memintanya untuk kembali pada mereka. Entah karena cinta atau untuk merasakan terampilannya Mike memuaskan mereka. Tangan kiri Mike mulai menyentuh payudaraku dibalik bra berendaku bergantian, tangan kanannya memegang tengkukku untuk memperdalam ciumannya.
Mike membimbingku duduk dipangkuannya. Tanpa melepaskan pagutan kami, aku duduk mengangkangi Mike. Dan Oh aku merasakan juniornya mengeras tepat di bawah vaginaku yang masih tetutup hotpantku.
Ciumannya turun ke leherku. Menjilat, mengecup, menjilat lagi, mencium dan memberikan tandanya padaku. Jujur aku suka jika Mike memberikanku tanda seakan aku adalah miliknya. Tapi aku sadar betul bahwa dia bukan milikku. Tak mau hanyut dengan kenyataan yang membuatku kecewa. Tanganku naik kerambutnya yang sehalus rambut bayi. Aku meremasnya saat ciuman Mike pada pangkal leherku membuatku meleguh.
"Mike.. Ahh" Dengan cekatan Mike membuka kaitan braku. Melepaskan braku kemudian membuangnya sembarangan.
"Kau cantik Lana." aku bahkan tak peduli jika Mike hanya sekadar mengatakan omong kosong. Mike melumat payudaraku bergantian, tidak rakus. Dia sangat sangat menjagaku. Dia melumat, menjilati dan menggigit pelan piting kiriku. Sedangkan tangan kirinya memilin dan memainkan putingku satunya. Mike memberikan tandanya pada kedua payudaraku. "Milikku" gumamnya. Demi tuhan kata-katanya sangat membuatku lebih bergairah.
Tangan Mike yang tadinya memaikan payudara kiriku kini turun ke lembah kewanitaanku yang masi tertutupi hotpant. Tangannya menggesek pelan dibalik celanaku. Aku sangat yakin, tangan itu pasti merasakan basahnya diriku. Aku sudah amat sangat basah. "Mikee." desahku.
"Iya baby". Aku menarik wajahnya dan menciumnya. Menginginkannya untuk diriku sendiri malam ini, karena aku tahu besok dia hanya kembali menjadi Mike sahabatku, pikirku sedih.
Aku bahkan tidak menyadari Mike sudah membaringkanku di kasur dengan sprei abu-abunya. Mike melepaskan pagutannya untuk membiarkanku menarik nafas. Dia mencium keningku lama sambil tangannya menarik turun hotpant beserta g-stringku.
Ketika aku merasakan satu jari Mike mengusap lembut lembah ku hingga kloristku, Mike mencium kedua pipi kemudian hidung dan kembali mencium bibirku dengan penuh nafsu. Mike terus memainkan klorisku, ditarik-tariknya perlahan.
Satu tangannya naik memilin payudara kanan ku, tangan satunya mulai memasuki lembah vaginaku. Aku tersentak dan menggigit bibir bawah mike dengan cukup keras.
Mike tersenyum dalam ciumannya.
Satu jari Mike keluar masuk vaginaku membuat ku merancau mendesah. " oooh. Mike. Ahh". Mike menambah satu jarinya lagi menjadi dua yang mengisiku keluar masuk di dalam pusatku Sampai akhirnya aku mencapai kenikmatan pertamaku dengan tangannya. Mike melepaskan ciumannya membuatku merasa kosong, dia juga menarik keluar jari-jari sialannya.
"Lana buka matamu," aku membuka mataku dengan langsung menatap kedua mata Mike. "Kau yakin mau melakukannya? Karena aku tidak akan berhenti setelahnya." aku menutup mata dan mengangguk mantap. " buka matamu dan katakan apa yang kau inginkan Lana." katanya berbisik.
"Lakukanlah." desahku.
"Apa yang kau inginkan?" kenapa disaat seperti ini Mike masih menggodaku. Sialan
"Lakukan sekarang Mike! Aku menginginkanmu sekarang. Kumohon." rengekku.
Mike mengecup kening, kedua mata, dan bibirku. "Akan sakit pada awalnya. Tapi aku berjanji hanya sebentar. Trust me." dengan tatapan mata Mike, aku bahkan akan menyerahkan semua milikku padanya jika dia meminta. Aku mengangguk
Mike menarik turun celana piyamanya, dan aku sangat terkejut melihat juniornya yang sudah ereksi dengan tegak dan bangganya. Astaga, apakah miliknya bisa memasukiku? Mengingat aku belum pernah melakukannya. Aku menelan ludah menatapnya. Kemudian tangan Mike memegang kedua pipiku agar aku melihat matanya. "Milikmu akan meregang dan menerimanya Baby" katanya menenangkan. Tidak mungkin aku berhenti sekarang. Aku menarik nafas dan memejamkan mata sejenak. Kemudian membuka kedua mataku dan mengangguk. "Do it, please!"
Mike tersenyum dan melumat bibirku. Sedangkan tangannya membuka pahaku dan mengelus paha dalamku. Aku merasakan juniornya menggesek liangku perlahan dan lembut. Tanganku tak mau kalah, merasakan setiap otot dada dan punggung Mike.
Dengan perlahan juniornya memasuki kekosonganku, "oh.. Aah apakah ini akan berhasil? Hmm? Mike?" rancauku.
"Tenanglah dan nikmati Baby." ciuman Mike turun ke pangkal leherku.
Juniornya mendesak memenuhiku, aku hanya berusaha serileks mungkin menerinya. Aku tahu jika aku tegang, maka akan menyakitiku sendiri. Ketika aku rasakan junior Mike melesak menemukan penghalangnya, Mike mencumbu kedua payudaraku, mengalihkanku akan kesakitan yang aku terima, benar saja, penghalangku diterjang milik Mike. "Aaaahh. Hff hfff." aku menjerit tentu saja. Junior Mike tidak bergerak. Memberikanku waktu untuk menyesuaikan. Mike mencium kening, kedua mata, hidung berakhir melumat bibirku. Ciumannya kali ini berbeda dengan semua ciuman tadi. Aku merasa ciumannya kali ini posesif dan melindungi disertai nafsu tentu saja. "Are you Okei Baby?" bisiknya. Aku hanya menganggung masih dengan memejamkan mata.
"Aku akan mulai bergerak". Kata Mike sambil mengecup pipi kanan ku. Sekali lagi aku hanya mengangguk. " buka mata cantikmu Babe, aku mau kamu menikmati semuanya". Pintanya.
Aku membuka mata dan menatap mata hitan kehijauan Mike. Kenapa aku baru menyadari jila Mike mempunyai iris mata kehijauan. Dasar kau Lana sempat-sempatnya memikirkannya.
Mike bergerak perlahan, kedua tangannya memainkan payudaraku, memilin dan menarik pelan putingku.
"Oh sstt, Mike." aku merasakan akan organsme lagi. Mike mempercepat gerakannya dan aku mendapatkan surgaku lagi. Mike menghentikan gerakannya sampai aku selesai dari kenikmatanku. Dan mulai bergerak. Liangku rasanya sungguh penuh. demi tuhan jika sakitku tadi memdapat kenikmatan ini, aku merasa akan menjadi pecandu seks setelah ini. Inikah alasan Mikael tidak bisa menahan keinginannya dan menghianati aku? Pikiranku kenapa memikirkan pria bajingan itu.
"Baby, hmmm". Bisik Mike. Mike mencium tiap inci wajahku, tanganku menyentuh setiap otot ditubuh Mike. Rasanya aku sungguh memuja tubuh Mike. Andai saja aku bisa memilikinya. Andai saja. "Mike. Aku akan da.. Tang la...gi." kataku terbatah ditengah kenikmatanku.
"Bersama sayang." dan gerakan Mike sangat cepat. Oooh rahimku dipenuhi cairan Mike. Tuhuh Mike ambruk kesampingku, menarikku dalam pelukannya. Aku sangat nyaman dengan ini. Mike memelukku dan masih didalamku. Rasanya aku tidak mau ini berakhir.
"Thank you Mike." kataku pelan sambil memcium dadanya.. Mike menarik juniorku didalamku, seketika kekosongan itu membuatku ingin menangis. Sungguh konyol memang. Tapi aku sangat membeci diriku yang menginginkan Mike untukku ketika aku tahu aku bukan seseorang yang akan Mike inginkan.
Mike berdiri mengambil handuk kecil dari walk in closetnya, dan membersihkanku. Betapa aku sekarang sudah amat sangat sadar bahwa aku mencintai Mike entah sejak kapan. Dengan telaten dan tak jijik Mike membuka kedua pahaku, membersikanku dan akhirnya mengecup lembut vaginakku.
"Mike kau tak perlu melakukannya." seruku terkejut Mike mengecup liangku.
Mike hanya tersenyum melihatku. Berdiri menaruh handuknya kekeranjang kotornya dan berjalan ke kasur kembali masih dengan bertelanjang ria. Mike mengambil celana yang digunakananya tadi dan memakainya kembali. Sedangkan aku sudah sangat lelah untuk berpakaian lagi. Mike naik ke tempat tidur dan menyelimutiku dengan selimutnya. Kemudian dia juga masuk kedalam selimut dan memelukku. "Tidurlah Baby." bisiknya sambil memelukku erat.
"Kenapa kau berpakaian sedangkan aku tidak? Aku seperti pelacurmu." kataku diantara kantukku. Aku sangat lelah. Aku saja tidak sadar sepenuhnya dengan apa yang aku katakan.
"Hentikan apapun yang ada dikepala cantikmu Lana. Kau bukan seperti itu. Kau milikku." bisiknya. "Jika aku tidak memakai celana sialan ini, aku tidak berani berjanji tidak akan menyerangmu ketika kau tidur sweetheart. Sekarang tidurlah." aku hanya mendengar samar. Entah itu memang Mike mengatakannya atau hanya mimpiku. Yang jelas aku bahagia Mike mengatakan aku miliknya. Aku memang sudah jatuh sepenuhnya padamu Mike
