Malam tahun baru selalu menjadi malam yang ditunggu-tunggu. Malam ini tidak seperti biasanya, diluar sana terdengar ramai. Suara kembang api dimana-mana, turut serta memeriahkan malam ini.
Disebuah kamar indekos terlihat seorang pemuda tengah duduk dipojokkan. Memeluk kedua lutut, membenamkan wajah diantaranya. Sunyi menemani. Cahaya bulan dari jendela yang terbuka merayap masuk mengantarkan cahayanya untuk ikut andil menerangi, menggantikan lampu yang dibiarkan mati.
Malam ini adalah malam yang paling dibenci oleh laki laki itu. Casio Roasil.
Dari seribu malam yang telah dilewati, malam menuju 1 januari 2024 adalah malam yang paling dia benci.
Rasa sakit itu masih ia ingat betul. Begitu menyakitkan. Meskipun sudah berkali-kali mati Casio tetap tidak terbiasa.
Padahal Casio sudah berusaha menghindar, tapi banyak sekali cara untuk menjemput kematiannya. Dengan cara tertembak, tidak sengaja meminum racun, terjangkit penyakit, tertabrak truk yang tidak seindah truk pengantar ke isekai seperti di komik komik, dan masih banyak lagi.
Dari semua itu cara kematian yang tidak ia habis pikir adalah, rasa sakit di jantung secara tiba tiba yang kemudian mengantarkannya kepada pengulangan kali ini.
Benar benar kematian yang tidak masuk akal. Casio juga bukannya memiliki riwayat penyakit jantung ataupun terkena serangan jantung.
Kini Casio menyadari bahwa usaha apapun untuk mempertahankan kehidupannya itu tidak akan pernah berhasil. Padahal pemuda itu sedang berada dipuncak kesuksesan tapi dengan begitu mudahnya takdir membalikkan keadaan yang membuat Casio harus memulai dari awal lagi.
Casio depresi tentu saja. Tiga tahun setelah pengulangan kehidupan Casio hampir selalu menghabiskan waktunya dikamar, mengurung diri. Setelah satu bulan yang lalu Casio memutuskan keluar dari rumah untuk mencari ketenangan karena terus terusan didesak Casio menghabiskan satu bulan terakhirnya dikamar kos yang ia sewa.
Kini beberapa menit lagi sebelum kematian menjemputnya kembali.
Casio mengangkat kepalanya diantara kedua lutut. Dapat terlihat tatapan sayu dari pemuda itu. Air mata menetes dari sudut mata kirinya. Benar, ini menyakitkan.
Casio meremas dadanya. Rasa sakit ini adalah rasa sakit yang dia rasakan tiga tahun lalu juga. Rasa sakit yang menjemputnya untuk kembali meskipun sudah berusaha menghindar.
Terbatuk beberapa kali pemuda itu memuntahkan darah segar. Mengalir dari sela sela tangannya yang ingin menghentikan menetesnya darah itu ke lantai.
Terdengar hembuskan napas darinya. Sebelum akhirnya ia terkekeh kecil. "Ah, disaat seperti ini tuhan seakan tidak ada." Gumam Casio yang terdengar lirih.
Casio ambruk ke lantai bersamaan dengan jarum jam yang berdetak di dinding menunjukkan tepat pukul 12 malam.
Orang bilang seorang bayi akan melindungi dirinya dengan cara meringkuk, seperti, yang tengah Casio lakukan saat ini.
Melindungi dirinya sendiri, dari takdir bajingan yang mempermainkannya.
Jarum jam itu kembali berputar seolah tidak peduli dengan apa yang terjadi.
Mata Casio tertutup bersamaan dengan lanjut berputarnya jarum jam itu.
_______________________
Hidup ini begitu rumit untuk dijabarkan hanya dari kata kata. Gue kira gue bakal baik baik aja, ternyata enggak sama sekali. Di kehidupan yang rumit ini gue bahkan gak mengenal diri gue sendiri.
Maka dari itu terciptalah sosok Casio, dengan segala keajaiban yang gue inginkan. Ide ini pada awalnya tiba tiba muncul gitu aja, beberapa minggu berselang gue kembali ingat dan memutuskan untuk mengabadikannya. Gak seperti biasanya, ide tentang sosok Casio ini bersarang di otak gue cukup lama.
Dengan segala komedi di kehidupan Casio, gue mendapatkan sudut pandang baru. Casio itu seperti hidupnya, penuh komedi. Casio itu sederhana. Casio itu bandel tapi mau berkembang. Casio itu indah. Gue menciptakan Casio dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dia miliki.
Gue harap kalian bisa mencintai Casio seperti gue yang mulai menyayanginya.
And sedikit informasi lapak ini dulunya dipake oleh cerita gue yang sebelumnya bakal gue rombak total dan gue pindahin ke lapak yang baru nanti. (Unlucky Vengeful)
Karena sayang dengan komen dan vote yang bakal kebuang sia sia jadi lapak ini gue gunakan buat cerita gue yang ini mwehehe.
So, bakal ada beberapa komentar dan vote yang lama dari cerita sebelumnya.
Gue harap kalian gak terganggu dan enjoy dengan ceritanya.
Baca dua sampai lima bab terlebih dahulu, setelahnya jika tidak suka maka silahkan tinggalkan.
Happy reading all💋
-Xana
KAMU SEDANG MEMBACA
THE IMMORTAL'S SHADOW
Fantasy『ΛПƬΛЯΛ ƧΛПG ΛBΛDI DΛП YΛПG DΛPΛƬ MΛƬI』 Casio selalu kembali mengulang waktu ke saat berumur 17 tahun disetiap malam ulang tahunnya yang ke 20. Awalnya Casio pikir ini adalah sebuah anugerah karena ia bisa mencoba peran apapun yang ia inginkan tanpa...