Didalam mimpinya Casio melihat kilas balik beberapa kehidupan kacau yang diingatnya baru baru ini. Disana, Casio melihat dirinya sendiri berada ditengah tengah rumah yang rusak.
Kalau tidak salah ini adalah kehidupan disaat Casio memutuskan untuk menjadi gitaris. Kehidupan sebelum pengulangan waktu Casio saat ia menghabiskan tiga tahunnya mengurung diri karena depresi.
Casio bisa melihat dirinya sendiri yang berada ditengah tengah ruangan dari pojokan.
Bahkan Casio sendiri merasa bingung kenapa dia melihat kilas balik kehidupan yang tidak ingin dia ingat ini. Begitu menyakitkan. Casio berharap tidak mengingat berbagai kehidupan kacaunya itu setelah memutuskan membuka hati pada keluarga hangatnya sekarang.
Berkali-kali berusaha terbangun dan tidak membuahkan hasil, Casio akhirnya hanya bisa pasrah melihat dirinya yang lain mendapatkan tamparan oleh seorang wanita yang terlihat berantakan disana.
Rumah ini sangat kacau. Terlihat ceceran dari pecahan vas keramik dimana mana yang tampaknya menjadi korban amukan nyonya rumah. Cat dinding rumah bahkan mulai memudar.
Benar benar berantakan.
Di kehidupan ini Casio mendapatkan takdir menjadi anak yang ditinggal Ayahnya sendiri dan hidup bersama sang ibunda yang depresi dan tempramen. Wanita yang tidak segan segan mengamuk dan memukuli darah dagingnya sendiri.
Sudah sejak kecil ini semua terjadi.
Tidak ada yang peduli, meskipun ada seorang anak yang di pukuli habis habisan oleh ibu kandungnya sendiri hingga hampir sekarat.
"Kenapa kamu harus lahir?"
Sial. Hati Casio terasa berdenyut sakit mendengar kata kata itu keluar dari mulut Margaret. Padahal selama ini Casio tidak begitu peduli dengan kehidupan nya namun setelah merasakan kehangatan, kata kata dan kehidupan yang pernah dijalaninya ini entah kenapa terasa menyakitkan.
Casio tidak ingin melihat semua ini.
Disana Casio melihat dirinya yang lain menatap Margaret dengan wajah datar. Tidak terlihat emosi sama sekali dari pemuda itu. Entah kenapa melihat itu Casio jadi ingin memaki dirinya sendiri. Ia tidak percaya bahwa dirinya sendiri pernah seemotionless itu.
Bahkan setelah mendengar kata kata yang tidak layak diperdengarkan oleh seorang ibu pada anaknya kenapa Casio yang itu terlihat lempeng dan tidak goyah sedikitpun?
"Kenapa?" Margaret menatap wajah Casio didepannya dengan mata berkaca-kaca. Wanita itu terisak. Memukul mukuli dadanya sendiri dengan putus asa karena merasa sesak. "Kenapa kamu harus lahir dan menghancurkan hidupku?"
Casio menggeleng. Berusaha tidak memperdulikan perkataan menyakitkan dari Margaret.
Benar, itu bukanlah Bunda Casio. Itu adalah kilas balik tidak berguna yang ada hanya untuk menggoyahkan hatinya.
"Yang penting aku dan Casio selamat, itu udah lebih dari cukup."
Perkataan Bunda berputar-putar di kepala Casio. Pemuda itu berusaha untuk menyadarkan dirinya sendiri bahwa itu bukanlah Margaret.
Bundanya tidak mungkin seperti itu. Margaret yang Casio kenal adalah Bunda yang hangat dan mencintai Casio.
Margaret yang sebenarnya adalah orang yang menyelamatkan Casio dari lubang hitam yang nyaris membuatnya gila.
"Enggak, Bunda gapapa sayang."
Lihat? Bunda begitu mencintai Casio hingga memanggil nya dengan lembut seperti itu. Bundanya adalah Bunda yang menenangkannya dari rasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE IMMORTAL'S SHADOW
Fantasy『ΛПƬΛЯΛ ƧΛПG ΛBΛDI DΛП YΛПG DΛPΛƬ MΛƬI』 Casio selalu kembali mengulang waktu ke saat berumur 17 tahun disetiap malam ulang tahunnya yang ke 20. Awalnya Casio pikir ini adalah sebuah anugerah karena ia bisa mencoba peran apapun yang ia inginkan tanpa...