[Minggu, 25 Desember 2022]
Pagi ini ada kegiatan kerja bakti di komplek My Page. Semua warga turut serta bahu membahu membersihkan lingkungan rumah. Beberapa anak-anak muda diminta membersihkan rumah-rumah kosong yang ditinggal lama oleh pemiliknya. Tak terkecuali Nino dan teman-teman yang menjadi sasaran Pak Gatot. Kalau tidak ada pengaduan dari Wisma, anak pertama Pak Gatot, mereka sudah kabur lebih dulu ke antah berantah.
"Gue udah bersumpah untuk bersihin rumah kosong yang terakhir kali adalah rumah Nino waktu itu," keluh Dio yang hanya berpangku tangan di ambang pintu.
"Gue cuma nggak sukanya nyamuknya.. ishh! Parah banget!" keluh Hito sembari menghindari serangan nyamuk kepada dirinya.
"Gama bisa-bisanya alasan jagain ponakan. Awas aja nanti malem gue buat perhitungan!" gerutu Milo. "Kamal, lo jangan nyapu dulu! Debu woy debu!"
"Tahu gini gue mau ke ibu-ibu aja deh. Bantuin masak."
Di antara semua keluhan, hanya Nino yang mengerjakan tugasnya dalam kedamaian. Di rumahnya sendiri, Nino adalah anak yang suka akan kerapihan. Sebab Nino sudah tinggal lama dengan mamanya, jadi ia terbiasa akan pekerjaan rumah. Meskipun tanpa disuruh, ia akan inisiatif membersihkan tempat tinggalnya. Hanya saja, sejak tinggal dengan Nina, Nino jadi tertular sifat malas. Nina tidak serajin Nino.
"Gue udah kepikiran, kita dimasakin apa ya?" tanya Dio.
"Kata mama gue ada ayam bakar," jawab Kamal. "Ada donatur yang bawain jus buah juga. Gue mau ambil dua gelas nanti."
"Gini nih nggak ada yang dokumentasiin. Giliran kita leha-leha di pos ronda, dimarahin mulu," sahut Hito. "Foto sendiri aja. Gue kirim ke Gama biar di-share ke grup RT."
Milo menghampiri Nino yang berada di bagian belakang rumah. Terlihat sedang menghubungi seseorang. "Kenapa, No?"
"Nina nggak jawab telfon. Masa belum bangun?"
"Oh, iya. Pantesan gue nggak lihat Kak Nina dari tadi. Periksa ke rumah dulu deh. Sini gue terusin nyabutin rumputnya."
Nino memberikan alat kebersihan pada Milo karena ia harus memeriksa kakaknya itu. Semalam, seusai Nina pulang dari berbelanja dan langsung masuk ke kamar. Nina tidak keluar kamar lagi. Nino tahu kalau Nina tidak lekas mandi sepulang kerja, pasti itu kondisinya ia sangat kelelahan. Akan tetapi, yang terjadi semalam bukan akibat dari kelelahan. Nino menduga kalau Nina baru saja berdebat dengan papa.
Nino sampai di rumah dan coba mengetuk kamar Nina. Dua kali memanggil tapi tidak ada respon.
"Nina, lo belum sarapan. Mau gue beliin apa?"
Masih tidak ada respon. Kali ini Nino coba untuk membuka pintu Nina. Dan benar saja, pintu kamar Nina tidak dikunci.
"Nina?"
Nino memanggil Nina dengan perlahan. Terlihat Nina masih dalam posisi tidur tertutup selimut. Nino menuju sisi tempat tidur untuk memeriksa keadaan Nina. Khawatir kalau sesuatu yang buruk terjadi pada kakaknya. Nino heran karena menemukan kotak obat di atas meja. Ada strip obat yang terbuka seperti baru digunakan. Kemungkinan Nina mengonsumsi obat tersebut. Ditambah di sebelahnya ada gelas minum yang tersisa airnya setengah.