3. Mode Akur

38 5 0
                                    

[4 November 2022 - Circle Kafe]

Dua minggu berlalu. Nina akhir-akhir ini disibukan dengan pekerjaannya di kantor lama Daydream. Lokasi yang berada dua kali lebih jauh dari kantor terkini, seringkali membuatnya pulang hingga larut malam. Di rumah pun terkadang Nina tidak sempat bertemu apalagi sampai mengobrol santai dengan Nino. Keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing hingga tak kenal waktu. Apa itu 'tidur delapan jam'?

Sebuah panggilan masuk ke ponsel Nina. Itu panggilan dari Nino.

"Apa?"

"Di mana?"

"Masih di jalan. Sebentar lagi sampai halte."

"Pulang ke rumah atau lembur?"

"Pulang ke rumah lah! Gue dapet izin kerja di rumah dua hari. Yuhuu."

"Bagus deh.

"Lo ini lagi di rumah kan? Udah makan belum? Kalau belum, ini gue mampir beli makan dulu."

"Ini gue lagi di deket halte."

"Wow.. Tumben Nino Ganymede mau jemput gue!"

"Reward. Kasihan banget lo jarang ketemu adeknya yang ganteng ini."

"What? Hahaha! Gue siap-siap mau turun deh. Tunggu ya, ganteng!"

"Cringe. Stop it."

Nina menutup panggilan telfon itu untuk bersiap turun dari bus. Ia sampai di halte akhir dan bergegas mencari Nino yang sedang menunggu di parkiran kendaraan.

"Almost home," sapa Nina yang memasuki mobil. "Jadi ke kedai chicke biasanya?"

Nino ingin mencari suasana baru untuk makan malam kali ini. Ia berencana mengajak Nina makan malam di kedai ayam langganan Harmoni. Keinginan itu sudah sejak lama Nino ingin realisasikan bersama kakak perempuannya. Namun sayang, dikarenakan tempat tersebut selalu penuh dengan pengunjung dan Nina tidak begitu suka agenda makannya terganggu oleh kebisingan, keduanya belum tersampaikan untuk makan di sana. "Penuh. Ada acara reuni di sana. Pindah aja gimana?"

"Bebas. Gue ikut lo aja maunya makan apa dan di mana. Jujur gue capek banget, rasanya pengen tidur dua hari," Nina menyandarkan dirinya pada kursi mobil.

"Hm.. Circle kafe aja, ya?"

Nina mengangguk. "Sekalian deh ke arah jalan pulang."

Setelah menemui sepakat, keduanya langsung menuju tempat yang tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapainya. Selama perjalanan, Nina sempat tertidur beberapa saat karena lelah yang dirasanya. Namun, playlist Nino yang berirama up-beat mampu membuat Nina terjaga dan merespon setiap obrolan dengan Nino. Sudah lama ia tidak merasakan moment akrab ini. Nino kali ini jauh lebih ramah dari sebelumnya. Sisi terbaik Nino yang Nina selalu agungkan sebab keduanya selalu memiliki zona nyaman seperti sekarang ini.

Sesampainya di kafe yang dituju. Nina langsung masuk lebih dulu dan memesan kopi beserta makanan ringan. Lalu Nina mengambil spot duduk di salah satu sudut kafe yang juga disusul oleh Nino. Beberapa staf di sana sempat menyapa Nino dan langsung dibalas dengan senyum yang ramah.

"Lo sering ke sini ya? Mereka kayak udah kenal banget."

Tanya Nina hanya dibalas oleh Nino dengan mengangkat kedua bahunya. "Itu HP lo rusak ya? Kok nggak lo mainin dari tadi? Biasanya 24 jam nggak lepas dari balesin chat Gama."

"Oh iya, gue lupa. Gue tadi silent- Eh sebentar deh."

Nina fokus pada layar ponselnya. Seperti membaca sebuah pesan. Lalu setelahnya ia mengetik dengan cepat tapi kerutan di dahinya menunjukkan ada hal yang sedang ia pikirkan.

Hello, New PageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang