~Happy Reading~
Seharusnya semua ini berjalan sesuai rundown acara. Di rundown, tertulis bila Haruto membawakan dua lagu solonya, tetapi staf menghentikannya demi keselamatan. Haruto kembali ke backstage lebih cepat, ia hanya menuntaskan satu lagunya saja.
Haruto menepis semua tangan staf yang hendak mengusap keringatnya atau memberinya botol minum. Haruto berjalan cepat dengan tangan yang meremat kuat mic-nya.
Mata elangnya menusuk tajam pada televisi yang menampilkan keadaan venue. Penonton kembali menaikkan lightstick dan bersorak di kala vocal unit menyuguhkan lagu balad mereka, The Way To.
Mood-nya hancur, tapi ia tidak tahu harus menyalakan siapa. Penonton tidak sepenuhnya bersalah, Haruto menyalahkan diri. Dari awal sudah diperingatkan jika konser akan berbahaya bila diteruskan. Haruto tetap Haruto dengan kepala batunya.
•
•
•Rahang Junkyu jatuh mendengar Hyunsuk dan Asahi bersahutan menjelaskan penyebab black ocean.
Bibirnya bergetar melihat foto dari kejadian memalukan kemarin yang tersebar di seluruh media. Beruntung wajahnya tidak kentara. Tidak ada yang tahu jika di dalam foto itu adalah dirinya."Kau baru keluar goa?"
"Bisa-bisanya kau mengetahuinya?! Ada apa denganmu?"
Junkyu menyibak poninya ke belakang dan tertawa kecut. "Sial. Aku menyesal seharian ini tidak membuka sosial media."
Plak!
"Akh!" Junkyu mengusap bahunya yang mendapat tepukan keras dari Hyunsuk. "Hei, apa-apaan kau ini?! Sakit, sialan!" Umpatnya.
Tatapan Hyunsuk yang menggoda, menghasilkan raut jijik pada Junkyu. "Apa?!" Ketus lelaki dengan pipi chubby ini.
"Saat Haruto mendatangimu, aku melihat matanya. Dari tatapannya, dia terlihat sangat berterima kasih padamu." Hyunsuk kembali menggoda, tidak menghiraukan semua tanggapan ketus yang Junkyu berikan. "Feeling-ku mengatakan jika dia bisa jatuh cinta padamu."
"Dasar gila." Junkyu mendecih sambil menyimpan lightstick-nya ke dalam tas.
"Kita tidak sedang hidup di dunia novel atau komik." Celetuk Asahi. Sejak mereka berdua berdebat, Asahi hanya mendengarkan sambil memungut semua konveti yang tadi diledakkan sebelum konser berakhir.
"Nyenye. Kau juga sering mengharapkan Jaehyuk akan menikahi mu."
Toples kacanya sudah terisi penuh dengan konveti. Asahi membangkitkan tubuh seraya menatap nyalang ke arah Hyunsuk yang bicara tanpa filter. "Jangan ajak aku bicara."
•
•
•Sudah saatnya check out hotel, semua barangnya telah siap dikemas untuk dibawa pulang ke negara asal. Junkyu menggeret kopernya menuju lobi, mengembalikan kunci kamar.
Matanya menyipit menelisik seorang lelaki yang amat dirinya kenal sedang duduk di sofa. "Asahi!" Menghampirinya penuh riang.
Asahi bergeser, memberi ruang agar Junkyu bisa duduk di sampingnya. "Hyunsuk pasti masih sibuk memilih baju." Berlanjut menyeruput kopinya. Asahi tidak bisa hidup tanpa kopi di pagi hari.
Junkyu tentu mengiyakan tebakan Asahi. Dalam lingkaran pertemanan mereka, Hyunsuk menyandang juara paling lama dalam memilih outfit.
"Morning!" Sudah tidak heran lagi dengan selera style Hyunsuk yang berbau hip hop. Sering kali diejek gelandangan oleh dua kawan sesatnya.
"Dia pikir dirinya selebritas." Junkyu menggelengkan kepala.
"Tapi Kuakui dia memang mirip G-Dragon, Kyu."
KAMU SEDANG MEMBACA
His Obsession {HaruKyu}✓
Fanfic[END] Seorang idol yang meminta bantuan Sasaeng, memangnya ada? Tanyakan saja kepada salah satu idol yang penuh haters dalam hidupnya, Watanabe Haruto. Bila saja tak mendesak, Haruto takkan pernah sudi meminta bantuan Sasaeng itu, walau ia akui par...