Chapter 20-Haru

518 43 2
                                    

~Happy Reading~

Kembali bertemu ruangan berukuran 3×5 meter. Dinding seputih salju itu menjadi saksi bisu atas kebahagian dan keputusasaan seorang pasien selama konsultasi dengan dokter spesialis darah yang bertahun-tahun menempati ruangan ini.

"Masih sering merasa pusing dan lelah?"

"Hampir setiap hari." Haruto menyodorkan obatnya yang tinggal tiga pil. "Karena obatmu, aku masih bisa menjalani aktivitas berat."

Pria baya ini hanya bisa menghela napas. "Namun, seharusnya kau tidak disarankan melakukan aktivitas berat." Dia sudah menangani Haruto sejak rapper itu berusia enam tahun. Maka dari itu dia sama sekali tidak kaget dengan kepala batunya Haruto.

"Maaf, Dokter Kim. Aku lebih mencintai karir ku." Haruto terkekeh tanpa dosa.

"Aish, jangan pernah lewatkan makan dan minum air putih. Lihat, berat badanmu semakin hari semakin turun." Seraya mengomel, dia meresepkan obat yang selalu Haruto konsumsi dengan rutin.

"Omong-omong. Perutku terasa tidak nyaman akhir-akhir ini. Apakah itu sesuatu yang berbahaya?"

Kepalanya terangkat dari kertas putih yang penuh tulisan yang terkesan seperti buntalan benang. "Itu karena pembengkakan dari limpa dan hati."

Haruto menurunkan pandangannya, memilin jemarinya dengan cemas mendengarkan penjelasan serius dari sang Dokter.

"Apakah kau siap melihat hasil laboratoriumnya, Haruto?" Selembar kertas yang disodorkannya secara perlahan, telah diterima dengan ragu oleh Haruto.

"Aku akan melihatnya di rumah." Haruto juga mengambil resep obat yang baru selesai ditulis. "Terima kasih, Dokter."

Setelah keluar dari ruang konsultasi, ia pergi ke apotik, meletakkan resep obat ke kotak yang tersedia. Mendaratkan pantatnya ke salah satu kursi tunggu. Pandangannya jatuh pada selembar kertas pemberian Dokter Kim yang masih dipangkunya. 

Jantungnya berdebar kencang untuk membalik polosnya kertas putih itu. Ini bukan sekali dua kalinya ia menerima surat cinta dari laboratorium, tapi peringatan dari Dokter Kim-lah yang membuatnya parno untuk membaca hasil uji.

Kadar Hb: 6,7 g/dl
Kadar Ht: 15%
Jumlah eritrosit: 4,19 ml
Jumlah leukosit: 88.000 /mm³
Jumlah trombosit: 30.000 /mm³
LED: 39,2 mm/jam
Apusan darah tepi: Blast

Ujung kertas dari hasil laboratorium diremat. Haruto melipat kertas tersebut secara acak-acakan dan menyadarkan kepala ke dinding. Renungannya berakhir di saat namanya dipanggil.

Usai mengantongi obat, langkah membawanya keluar dari rumah sakit. Mendapati Managernya yang sudah menunggunya di luar, dia cepat-cepat menyimpan kertas uji darahnya. 

"Haruto, bagaimana hasilnya?" Managernya bertanya penuh kekhawatiran.

"Aku baik-baik saja." Hanya meninggalkan senyuman tipis, lalu Haruto mendahului Managernya untuk masuk ke dalam mobil.

"Hei, aku tahu kau sedang tidak baik-baik saja! Bagaimana jika nanti kau kambuh lagi saat di atas stage?"

Haruto tidak mempedulikan suara kekhwatiran itu yang malah membuat kepalanya semakin berat.



Junkyu termenung di depan layar laptopnya yang menampilkan file-file berukuran besar yang sudah ia tabung selama bertahun-tahun. Jari telunjuknya tampak ragu di atas touchpad.

Klik!

Semua file berhasil terhapus dalam sekali klik. Junkyu langsung menjauhkan tangannya dari touchpad dan menutup laptop tersebut.

His Obsession {HaruKyu}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang