Chapter 14-Parents

429 40 6
                                    

~Happy Reading~

Terakhir kali yang dirinya ingat adalah berdiri di dalam lift bersama tiga pria asing. Junkyu mendengkus, lagi-lagi ia berakhir di tempat keramat ini dengan disuguhkan pemandangan pria tua yang duduk memandanginya penuh amarah.
Tampaknya kali ini akan lebih parah dari sebelumnya. Tubuhnya terikat kuat pada kursi, tidak banyak yang bisa ia lakukan selain mengerang sakit.

Pria ini melemparkan lembaran foto secara satu persatu di depan Junkyu. "Anakku ini bertransformasi menjadi wanita demi Jeongwoo?"

Sambil mendesis menahan pusing, Junkyu tersenyum kecut, baru mengetahui jika selama ini ia diawasi. "Aku bukan anakmu, sialan."

Pipinya mendapat tamparan kuat sampai wignya terlepas serta wajah yang tertoleh ke samping kiri. "Ayah tidak pernah mendidikmu seperti itu."

"Aku juga tidak suka dengan cara mendidikmu." Junkyu tetap tersenyum miring meskipun kursi yang dirinya duduki mendapat tendangan. Linu merambat di tulang punggungnya akibat berbenturan dengan lantai. "Akh, ini cukup menyakitkan."

Pria ini benar-benar naik pitam. Dia paling membenci pada orang yang berani membantahnya, seperti ulah Junkyu saat ini. "Ayah takkan membebaskan dirimu." Dia pergi ke sebuah lemari, mengambil benda yang biasanya dia pakai untuk menghukum Junkyu. "Sudah cukup Ayah memberimu kelonggaran saat membeli merchandise tak bermutu itu."

Pecut yang terlihat di depan mata, tidak ada apa-apanya lagi. Junkyu sudah mati rasa. Tubuhnya terlalu bersahabat dengan rasa panas yang menjalar dari hasil pecutan yang dilayangkan.

"Ayah hanya meminta kau fokus mengejar gelar tertinggi yang dapat bersanding dengan namamu. Apa susahnya?" Entah pria ini sudah melayangkan pecutan yang keberapa kali. "Kau sangat mengecewakan dari sebelumnya. Apa untungnya berpacaran dengan idol tak berpendidikan itu, Junkyu?!"

"Ughh!" Keadaan tubuh yang terikat, membuatnya kesulitan meringkuk untuk melindungi perutnya dari tendangan.

"DASAR ANAK SIALAN!" Junkyu terus ditendang tanpa henti hingga terbatuk mengeluarkan darah. "MATI SAJA DENGAN ORANG TUAMU!"

PYARR!

Kepala setengah botak itu mendapat lemparan vas keramik dari belakang. Ketika tersungkur, kedua lengannya ditarik ke belakang. "Anda ditangkap atas pembunuhan Kim Jinwoo, perdagangan narkoba dan pencucian uang."

Junkyu tidak memahami situasi saat ini. Terlebih lagi Yoshi yang melempar vas tepat pada kepala calon ayah mertuanya, lalu memborgolnya dan memberinya tuduhan kasus. Siapa Yoshi sebenarnya?

"Anda berhak diam dan memilih pengacara." Usai memborgol, Yoshi meminta beberapa orang di berseragam di sisinya untuk membawa pria paruh baya tersebut.

Yoshi mengeluarkan pisau lipat, berjongkok supaya mudah memotong tali yang mengikat perut, lengan dan kaki Junkyu. "Kau harus di bawa ke rumah sakit."

Junkyu tidak punya tenaga untuk melemparkan seribu pertanyaan pada Yoshi.



Yoshi menuangkan essential oil beraroma lavender pada humidifer yang disediakan oleh rumah sakit. Lelaki ini telah menyerahkan urusan penahanan ayah Junkyu pada bawahannya. Dia akan menghabiskan waktunya dengan menemani Junkyu yang masih terbaring lemah.

Tangannya menyeret kursi lipat. Yoshi tidak berbicara sama sekali semenjak Junkyu di bawa ke rumah sakit. Yoshi seperti ini sebab ingin memberikan ketenangan pada Junkyu.

"Sebenarnya kau siapa?" Junkyu tidak bisa berlama-lama menahan diri untuk tidak penasaran. Ia ingin segera membuka peti misteri yang ada pada diri Yoshi.

His Obsession {HaruKyu}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang