11. Kekacauan Di Kastil

3.7K 163 0
                                    

Setelah pergi meninggalkan kawasan kampus, kini dua orang itu telah berada di sebuah tempat makan yang berkelas, mahal dan mewah. Sean langsung pergi untuk memesan ruang privat untuk mereka.

"Ayo" Ajak Sean pada Egbert ke sebuah ruang tertutup dan kedap suara yang di pesannya tadi.

Sekarang mereka dapat dengan bebas membahas topik apapun.

"Jadi pelayan mu membuatnya pingsan dan mengikat kedua tangannya ke tiang ranjang?"

"Em" Egbert mengambil botol wine dan menuangkannya sedikit ke dalam gelas.

"Lalu kau bercinta dengannya yang tak sadarkan diri seperti itu?"

"Em" Egbert mendekat kan bibir gelas ke mulutnya dan menyesapnya sedikit.

"Haah" Sean mendesah tak percaya.

"Kau tak seharusnya bersikap begitu" Ujarnya.

"Cukup kau memaksa dia untuk menikah denganmu, tapi untuk hal-hal intim seperti itu.." Sean benar-benar tak habis pikir bagaimana Egbert bisa tega melakukannya, terlebih itu pada gadis manusia yang begitu lemah dan rapuh.

"Tidak bisakah kau sedikit lebih manis?" Katanya dengan raut wajah serius.

"Atau barangkali beri dia waktu sampai dia siap?" Kali ini wajahnya terlihat sedikit prihatin.

Egbert yang mendengar rentetan pertanyaan Sean itu, menyeringai dengan senyum bosan, "Aku menikah untuk segera memiliki keturunan" Suaranya terdengar dingin dan acuh.

"Melakukan hal-hal bodoh yang kau katakan tadi, apa kau mencoba mendorong ku dalam sebuah romansa?"

Sedikit lebih manis dan bersabar...

Berapa banyak waktu yang akan terbuang? Belum lagi fakta akan gadis manusia yang terang saja...

Mereka cukup lemah soal perasaan.

"Yah bagaimana pun dia anak didik ku, jangan membuat ku terlalu merasa bersalah karena telah menjebaknya ke sisimu" Ujar Sean tak berdaya.

"Apa bedanya terlalu dengan tidak?" Egbert tampak menaikkan salah satu alisnya.

"Jika kau merasa bersalah, maka lakukan dengan sepenuhnya. Jika setengah-setengah, lebih baik lupakan saja!" Lanjutnya lagi.

"Hum" Sean hanya mengangguk pelan.

"Kau benar" Kenapa tiba-tiba ia bisa begitu sensitif sampai mementingkan itu benar dan salah? Bukankah sejak awal ia tidak pernah peduli atau berempati pada manusia meski barang sedikit?

"Tampaknya karena di dunia manusia aku berperan sebagai seorang pengajar yang di hormati, itu membuat aku menjadi sedikit sensitif" Sean mengangkat gelas dan menenggak habis cairan merah gelap itu.

"Jadi setelah ini, apa rencana mu?" Sean meletakkan gelas yang sudah kosong itu di atas meja.

"Apa kau akan menyekap gadis itu selamanya di kastil mu?" Tanyanya pada Egbert.

"Dan membebaskannya setelah semua keinginan mu tercapai?"
___

Seusai membersihkan dirinya, Annette berjalan keluar dari kamar mandi dengan sehelai handuk putih yang sudah di siapkan. Annette melihat pintu kamarnya terbuka dan dua orang pelayan berjalan masuk sambil mendorong gawang gantungan baju. Di sana Annette dapat melihat sederet pakaian bergantungan dengan beraneka warna dan jenis.

"Ini adalah pakaian anda nyonya yang telah kami siapkan" Terang salah seorang pelayan.

"Apa kami perlu membantu anda memilih dan memakaikannya pada anda?" Tawar pelayan salah satunya.

Vampire's Secret Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang