05. HEAVEN GENG

454 112 41
                                    

Happy Reading!

°•°•°🦋°•°•°

Suatu malam Calza, Axel dan Vegan tengah berkumpul dikediaman Axel tepatnya di rooftop rumah Axel, yang terdapat kolam renang ditengah-tengah. Kini mereka bertiga duduk di tempat duduk tepat disamping kolam renang sembari bersandar memandangi langit malam hari yang sedikit terang karena cahaya bulan dengan banyak bintang-bintang berkelap-kelip.

Semua hanyut dalam pikiran masing-masing, hingga pertanyaan Vegan mengalihkan atensi Calza dan Axel.

"Calz, sekarang Avenna udah jadi pacar lo?" tanya Vegan, Calza menoleh lalu kembali menatap bintang-bintang.

"Belum," sahutnya.

"Bukannya lo udah deket sama dia? Waktu itu gue liat lo pulang sekolah bareng Avenna," ujar Vegan.

"Belum saatnya gue nyantain perasaan gue ke dia, sebab masih ada kesalahpahaman diantara bokap dia sama bokap gue."

"Lah, itu kan urusan bokap lo sama bokap dia. Lo sebagai anaknya nggak ada campur tangannya dong!" celetuk Vegan.

"Ada, Gan. Kalau bokap Avenna tau anaknya pacaran sama anak orang yang dia benci nggak bakal diizinin," Axel menimpali, Vegan mengangguk-angkukan kepalanya mengerti.

"Kesalahpahaman apa yang lo maksud, Calz?" tanya Vegan lagi, ia jadi sangat ingin tau.

"Dulu perusahaan Avenna sama perusahaan bokap gue pernah ngejalin kerja sama sebelum perusahaan bokap gue sesukses ini. Dan kesalahpahaman itu disebabkan oleh seseorang yang nggak suka sama bokap gue, dia yang ngerencanain semuanya sampai bokap Avenna benci sama bokap gue." Jelas Calza, jika untuk hal penting dia akan berbicara panjang lebar, sangat berbeda dengan Calza biasanya.

"Terus, lo tau apa yang dilakuin orang yang nggak suka sama bokap lo itu?" Vegan bertanya untuk kesekian kalinya.

"Nggak, bokap gue ngerahasiain semuanya."

"Jadi gimana cara lo bakal nyelesain ini?" timpal Axel.

"Gue bakal bahas ini sama bokap."

"Bahas apa, Bang? Kayaknya seru tuh!" seru Alvar yang datang entah dari mana. Padahal Calza, Axel dan Vegan tidak ada yang mengajak Alvar untuk datang kemari.

Alvaren Kalingga kerap dipanggil Alvar adalah sahabat dari mereka juga, Alvar baru pulang dari liburannya selama sebulan di New York tetapi dia tidak libur dari kegiatan belajarnya melainkan Alvar belajar secara daring.

"Nongol juga lo, Var!" ucap Vegan.

"Iya dong, nih Alvar ada sesuatu buat kalian," Alavar menyodorkan paperbag-nya pada Vegan dan langsung diterima oleh sang mpunya.

"Wih, oleh-oleh dari New York nih?" Vegan tidak sabaran membukanya dan isinya adalah...

"Martabak?!" pekik Vegan sedikit tersulut emosi.

"Iya, di New York juga ada yang jual martabak, makanya Alvar beliin ini disini aja. Kan sama-sama ada di New York," sahut Alvar santai.

"TOLOL!!!" sentak Vegan sembari melemparkan paperbag itu pada Alvar yang isinya sudah Vegan keluarkan sebelumnya. Alvar menangkap paperbag itu dan menyengir kuda.

"Kapan lo pulang?" tanya Axel.

"Kemarin, Bang!"

"Ngapain lo ke rumah gue?" Axel kembali bertanya pada Alvar.

"Eh iya, niat Alvar kesini mau ngasi martabak sama Bang Axel sekalian Alvar mau minjem motornya Bang Axel," celetuk Alvar.

"Ngapain lo minjem motornya Axel? Kan lo udah punya, bego!" bentak Vegan. Vegan kalau sama Alvar bawaannya pengen ngegas mulu.

CALZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang